Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan masih ditemukannya 31 juta daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah untuk Pemilu 2019.
"Kalau kemudian DPT ini waktu kemarin masih 31 juta ini masih bermasalah, Pilpres 2018 ini namanya bukan pertarungan Prabowo-Sandi lawan Jokowi-Ma'ruf tapi pertarungan Prabowo Sandi versus kecurangan," kata Dahnil dalam diskusi 'Refleksi Akhir' Tahun di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dahnil pun menegaskan, pihaknya akan terus mengawasi DPT bermasalah. Sehingga, kecurangan tidak terjadi.
"Jadi kami akan pantengin DPT, kalau kemudian DPT itu masih dibuka peluang-peluang tambhan-tambahan yang irasional maka sejak awal Pak Prabowo menyebutkan buat apa kita bertarung. Kita mau berkompetisi antara Prabowo-Sandi vs Jokowi-Ma'ruf bukan Prabowo-Sandi vs kecurangan," tegasnya.
Kembalikan Kepercayaan Publik
Dahnil pun mengimbau penyelenggara pemilu agar bisa mengembalikan kepercayaan publik, terutama terkait kotak suara dari kardus. Sebabnya, kata Dahnil, publik khawatir hasil suara dari kotak kardus rawan dimanipulasi.
"Dan kami mengajak masyarakat untuk sama-sama kita awasi," ucap Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement