Liputan6.com, Jakarta - Skandal keuangan yang melibatkan mantan Chairman Nissan, Carlos Ghosn terus berlanjut. Kini, dakwaan baru dari Jaksa di Tokyo, Jepang, bahwa Ghosn telah menggunakan dana perusahaan untuk membayar seorang pebisnis Arab Saudi yang disebutkan telah membantu keuangannya.
Melansir Reuters, ditulis Selasa (1/1/2019), mantan orang nomor 1 di Mitsubishi ini juga telah didakwa sebanyak tiga kali. Untuk yang terbaru, jaksa menyebutkan jika Ghosn telah mengalihkan kerugian di investasi pribadinya kepada Nissan.
Dakwaan tersebut, didukung dengan pernyataan jika pada Oktober 2008 Ghosn berusaha untuk menangani kerugian sebesar US$16,6 juta yang muncul dari pertukaran kontrak yang didapat dari bank yang tidak disebutkan.
Kemudian, ada seseorang yang membantu mengatur letter of credit untuk Ghosn, dan sebuah perusahaan yang dijalankan oleh orang tersebut menerima US$14,7 juta dana Nissan dalam empat kali angsuran antara 2009 dan 2012.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan melakukan hal tersebut, (Ghosn) telah melakukan tindakan yang melanggar kepercayaan dan menimbulkan kerusakan pada properti Nissan," tulis pernyataan Jaksa.
Sementara itu, menurut sumber-sumber Nissan yang mengetahui penyelidikan kasus ini, pengusaha yang membantu Ghosn adalah Khaled Al-Juffali, Wakil Ketua EA Juffali and Brothers, sebuah perusahaan konglomerat di Arab Saudi.
Selain itu, orang yang membantu Ghosn ini merupakan anggota direksi dari Saudi Arabian Monetary Authority.
Selanjutnya
Selain itu, Al-Juffali juga pemilik mayoritas perusahaan bernama Al Dahana yang memiliki setengah perusahaan gabungan bernama Nissan Gulf, dan setengahnya lagi dipegang oleh Nissan Motor.
Dengan adanya kasus ini, pihak Sheikh Khaled Juffali sendiri belum berkomentar, dan hal ini menurut pernyataan dari email yang dikirim E.A Juffali and Brothers. Sedangkan pengaca Ghosn, yang berbasis di Tokyo, Motonari Otsuru juga tidak bersedia berkomentar terkait dakwaan baru untuk kliennya tersebut.
Sementara dilansir dari media lain, Ghosn melalui seorang pengacaranya membantah telah mengalihkan kerugiaan pribadinya ke Nissan, dan mengatakan kepada penyidik jika keempat pembayaran tersebut untuk tujuan bisnis yang sah, termasuk hadiah untuk menangani masalah dealer di Arab Saudi.
Advertisement