Liputan6.com, Bulgaria Walaupun sudah meninggal belasan tahun lalu, peramal buta terkenal Baba Vanga mengungkap, ramalan 2019 yang akan terjadi. Ia meramalkan gempa bumi dan tsunami dahsyat akan melenyapkan sebagian besar Asia pada 2019.
Baca Juga
Advertisement
Baba, salah satu figur kultus di antara para ahli teori konspirasi menyampaikan, tsunami dahsyat lain dapat melenyapkan beberapa negara Asia termasuk Pakistan, India, Tiongkok, Jepang, dan Indonesia.
Di penghujung akhir tahun 2018, tsunami besar juga menghantam Indonesia, yakni pada bulan September, tsunami yang dipicu oleh gempa berkekuatan 7,5 Magnitude meluluhlantakkan pesisir Sulawesi, yang menewaskan 2.100 orang.
Yang masih hangat diperbincangkan, pada Sabtu, 22 Desember 2018, gelombang besar menerjang kota-kota pesisir di Pulau Sumatera dan Jawa. Akibat tsunami Selat Sunda setidaknya 430 orang dipastikan tewas dan 159 masih hilang.
Baba Vanga juga berhasil memperkirakan kejadian 9/11, Brexit, dan kebangkitan ISIS, sesuai dilansir dari Mail Online, Selasa (1/1/2019).
Saksikan video menarik berikut ini:
Upaya pembunuhan pemimpin dunia
Menurut Baba, ada dua pemimpin dunia yang paling menonjol akan berada dalam masalah pada tahun 2019. Dua pemimpin dunia itu adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Diramalkan Putin akan menghadapi upaya pembunuhan dari seseorang, yang berada dalam tim keamanannya. Yang pernah terjadi, Putin telah selamat dalam satu upaya pembunuhan besar-besaran, yang digagalkan menjelang pemilihan presiden tahun 2012.
Kini, presiden Rusia itu telah mengelilingi dirinya dengan regu penembak jitu yang sangat terlatih. Putin juga harus mempersiapkan adanya meteorit raksasa yang akan menghantam Rusia, menurut Baba.
Adapun Donald Trump diramalkan akan kehilangan pendengarannya karena penyakit misterius. Gejala itu tidak dapat dijelaskan secara medis, yang akan menyebabkan ia mual, tinitus (bunyi berdenging pada telinga), trauma otak, dan kehilangan pendengaran.
Pada tahun 2018 dilaporkan, para diplomat Amerika di Kuba dan Tiongkok menderita kehilangan pendengaran yang misterius dan tinitus. Kondisi itu disebabkan paparan radiasi frekuensi radio/gelombang mikro dengan frekuensi tinggi dari radiasi elektromagnetik/gelombang mikro.
Timbulnya paparan tersebut berasal dari penyadapan atau pengawasan keamanan.
Selanjutnya, Baba meramalkan, Eropa akan menderita keruntuhan ekonomi besar-besaran, yang menurut sebagian orang akibat efek Inggris keluar dari Uni Eropa.
Advertisement
Kekuatan melihat masa depan
Baba Vanga asal Bulgaria meninggal pada usia 85 tahun pada tahun 1996. Ia juga dikenal sebagai 'Nostradamus dari Balkan.'
Secara misterius, ia kehilangan penglihatan pada usia 12 saat badai besar. Keluarganya diduga menemukan Baba beberapa hari kemudian usai badai besar dengan mata tertutup rapat dan tertimbun tanah.
Kemudian ia mengklaim mampu melihat masa depan setelah kehilangan penglihatan. Ia percaya diberi kekuatan untuk memprediksi masa depan dan menyembuhkan orang lain.
Pada tahun 1979, Baba dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan ramalan 85 persen. Kepada penulis Valentin Sidorov, Baba mengatakan, Rusia akan menjadi 'penguasa dunia' setelah Eropa menjadi 'gurun' (runtuh).