IHSG Naik Terbatas pada Perdagangan Saham Perdana 2019

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sendirian di bursa saham Asia pada awal perdagangan saham 2019.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jan 2019, 09:15 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Memulai perdagangan perdana pada 2019, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (2/1/2019), IHSG naik 3,37 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.197. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 6,6 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.201. Indeks saham LQ45 menguat 0,36 persen ke posisi 986,30. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 99 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 73 saham melemah dan 142 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.205,89 dan terendah 6.197,87.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.867 kali dengan volume perdagangan 574,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 245,3 miliar. Investor asing jual saham Rp 3,92 miliar. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah di posisi 14.380.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar turun 0,07 persen. Sedangkan sektor tambang menguat 0,09 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,08 persen.

Mengawali perdagangan 2019, sejumlah saham yang catatkan top gainers antara lain saham INTD mendaki 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham PEHA melonjak 24,91 persen ke posisi Rp 3.510 per saham, dan saham CANI menanjak 10,61 persen ke posisi Rp 292 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BTEK merosot 17,33 persen ke posisi Rp 124 per saham, saham IPCM tergelincir 14,29 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham IIKP susut 12,50 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Bursa saham Asia pun sebagian melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,57 persen, indeks saham Shanghai 0,97 persen, indeks saham Singapura susut 0,73 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,81 persen.

 


Prediksi Analis

Sejumlah karyawan meniup terompet saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Perdagangan IHSG 2018 ditutup menguat 0,06 persen atau 3,86 poin ke level 6.194,50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, membuka awal baru di awal tahun, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan saham di hari pertamanya, Rabu (02/01/2019). IHSG berpeluang menguat ke level 6.100.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Menurutnya, kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang rencananya akan membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini berpotensi mengangkat kepercayaan pasar.

"Oleh karena itu, IHSG akan bergerak menguat dalam range support dan resistance di 6.150-6.210," ucapnya saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Beberapa saham cuan pun menurutnya patut dicermati oleh para investor. Saham tersebut antara lain saham-saham di sektor properti dan juga perbankan.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menjelaskan, inflasi yang disinyalir terkendali dan kedatangan turis yang terlihat masih akan ada peningkatan turut menghiasi pola IHSG pada hari pertama di tahun 2019 ini.

Kata dia, IHSG berpotensi menguat dengan diperdagangkan di level 6.002-6.355.

Adapun saham-saham anjuran para analis adalah sebagai berikut:

Hartanto menyarankan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (BBTN), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya