Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kini resmi membuka perdagangan saham perdana 2019 pada Rabu (2/1/2019).
Hadir dalam pembukaan perdagangan saham pagi ini yaitu jajaran direksi BEI, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan, PT BEI optimistis kinerja pasar modal Indonesia akan semakin baik lagi pada 2019. Itu ditunjukan dengan sebanyak 57 perusahaan telah tercatat sebagai perusahaan terbuka (go public) di pasar modal pada 2018.
Baca Juga
Advertisement
"Seluruh pencapaian ini diikuti dengan melaksanakan berbagai program seperti pembaharuan infrastruktur bursa efek dari T3 menjadi T2. Sekaligus mencatatkan sejarah baru pasar modal indonesia di 2018 di mana 57 go public yang merupakan pencapaian tertinggi sejak privatisasi 1952," ucap dia saat pembukaan perdagangan saham perdana 2019 di BEI.
Usai berpidato, pembukaan perdagangan saham dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tercatat menguat 9,8 poin atau 0,16 persen ke level 6.204.33
"Jadi satu yang membanggakan kita bisa melewati 2018 dengan baik. Ekonomi kita jelas menunjukan daya tahannya terhadap gejolak yang terjadi di dunia internasional. Itu pararel terlihat dengan yang dialami oleh pasar modal kita. Itu modal yang cukup baik. Jadi kita optimistis juga harus ada dasarnya. Dasarnya sudah ada yakni kita lalui 2018 dengan baik," ujar dia.
IHSG Naik Terbatas pada Awal Perdagangan 2019
Memulai perdagangan perdana pada 2019, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan terbatas.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (2/1/2019), IHSG naik 3,37 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.197. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 6,6 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.201. Indeks saham LQ45 menguat 0,36 persen ke posisi 986,30. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 99 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 73 saham melemah dan 142 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.205,89 dan terendah 6.197,87.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.867 kali dengan volume perdagangan 574,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 245,3 miliar. Investor asing jual saham Rp 3,92 miliar. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah di posisi 14.380.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar turun 0,07 persen. Sedangkan sektor tambang menguat 0,09 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,08 persen.
Mengawali perdagangan 2019, sejumlah saham yang catatkan top gainers antara lain saham INTD mendaki 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham PEHA melonjak 24,91 persen ke posisi Rp 3.510 per saham, dan saham CANI menanjak 10,61 persen ke posisi Rp 292 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BTEK merosot 17,33 persen ke posisi Rp 124 per saham, saham IPCM tergelincir 14,29 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham IIKP susut 12,50 persen ke posisi Rp 120 per saham.
Bursa saham Asia pun sebagian melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,57 persen, indeks saham Shanghai 0,97 persen, indeks saham Singapura susut 0,73 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,81 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement