Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan mendapat pasokan minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia. Pertamina mendapat prioritas untuk membeli minyak bagian Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, Chevron sebagai kontraktor penghasil minyak terbesar dari mengelola Blok Rokan akan menjual minyak bagiannya sebanyak 90 ribu barel per hari (bph) ke Pertamina.
"Yang paling besar kan Chveron (90 ribu bph)," kata Djoko, di Jakarta, Rabu (2/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) tersebut secepatnya memasok minyak ke Pertamina. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena ada ketentuan yang harus dipenuhi.
"Secepatnya di 2019. Kan ada kontraknya, lifting kan nanti enggak setiap hari," ujarnya.
Potensi bagian minyak KKKS yang dapat diserap Pertamina berasal dari Blok Cepu yang dikelola Exxon Mobile Limmited, sebanyak 30 ribu bph. Namun saat ini belum ada kesepakatan antara kedua perusahaan.
"30 ribu itu belum deal. Tetapi yang lain (bagian negara) sekitar 180 ribu bph, lebih dari 190 ribu bph itu sudah pasti Pertamina, itu yang Cepu," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina EP Cari Migas di Sumur Langkat
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) berkomitmen meningkatkan cadangan migas nasional.
Dengan melalui eksplorasi di sumur Radiatus Madu (RDM)-1 di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field di Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, pemboran perdana (tajak) sumur RDM-1 bertujuan cadangan baru migas, sehingga produksi dari Pangkalan Susu Field terus bertambah.
BACA JUGA
Saat ini, produksi minyak dari Pangkalan Susu Field sekitar 450 barel per hari (bph). Produksi itu diproyeksikan meningkat menuju level 1.000 bph pada pertengahan Januari 2019, seiring akan ada tambahan produksi dari sumur Batumandi-B1 (BTM-01) yang saat ini tengah dibor.
"Sebagai bentuk sinergi BUMN, dalam kegiatan pemboran sumur RDM-1 Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina," kata Nanang, di Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Nanang mengungkapkan, pemboran sumur RDM-1 menggunakan Rig PDSI N110/59 dengan kekuatan sekitar 1.500 tenaga kuda (horse power/HP).
Pertamina EP memproyeksikan cadangan sumur RDM-1 sebesar 22 juta barel setara minyak (MMBOE) terdiri atas 10,8 juta barel minyak dan 62,8 gas sebesar BCFG. Formasi objektif yang dibidik adalah Besitang River Sand (RS).
"Total investasi untuk kegiatan pemboran ini sekitar USD 13 juta," tutur dia.
Advertisement