Jalur Kereta Api Menuju Pangandaran Aktif, Tiket Promo Hanya Rp 1

Kabupaten Pangandaran berpotensi besar menjadi pariwisata unggulan Jawa Barat. Penambahan dan mempermudah aksesibilitas diharapkan bisa membuat geliat ekonomi bisa bergairah.

oleh Merdeka.com diperbarui 02 Jan 2019, 21:16 WIB
Ilustrasi – kereta api (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) resmi mengaktifkan jalur kereta api menuju Pangandaran. Ini merupakan salah satu upaya untuk mempermudah masyarakat mengakses kawasan yang akan dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meresmikan langsung beroperasinya Kereta Api (KA) Pangandaran, relasi Banjar - Bandung - Gambir (PP), di Stasiun Banjar, Rabu (2/1/2019).

Dia menjelaskan, Kabupaten Pangandaran berpotensi besar menjadi pariwisata unggulan Jawa Barat. Penambahan dan mempermudah aksesibilitas diharapkan bisa membuat geliat ekonomi bisa bergairah.

"Saya meminta (rute kereta api) ini supaya gencar dilakukan promosi. Supaya banyak calon penumpang yang memanfaatkan layanan ini," katanya.

Dengan kapasitas 520 kursi, KA ini punya dua layanan, yaitu kelas eksekutif sebanyak empat gerbong, dan kelas ekonomi premium juga sebanyak empat gerbong.

Tiket Kereta Api Pangandaran bisa dipesan melalui aplikasi KAI Access, laman kai.id, Contact Center 121, loket stasiun dan seluruh mitra penjualan tiket resmi KAI.

Saat ini, PT KAI tengah menggelar promo tiket perjalanan Kereta Api Pangandaran relasi Gambir - Banjar (PP) mulai Rp 110.000 untuk kelas ekonomi premium, dan Rp 160.000 untuk kelas eksekutif.

Sementara untuk relasi Bandung- Banjar (PP) dikenakan biaya Rp 1 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pembelian Tiket Rp 1 melalui loket tidak dikenakan biaya alias gratis, pembelian tiket Rp 1 melalui KAI Access dan Website KAI tidak dikenakan bea pesan, pembelian tiket Rp 1 melalui channel eksternal dikenakan bea pesan sesuai kebijakan masing-masing channel, dan pembelian tiket Rp 1 tidak dapat dilakukan di ticket vending machine.

Dengan layanan 'single ticketing', penumpang cukup memesan satu tiket untuk menikmati layanan KA Pangandaran serta angkutan lanjutannya. Angkutan lanjutan sendiri dikelola anak usaha KAI, yaitu PT KA Pariwisata.

Adapun jadwal keberangkatan dari Stasiun Gambir yakni pukul 07.50 WIB. Sementara keberangkatan kereta dari Stasiun Banjar pukul 13.55 WIB.

"Dengan kemudahan akses ini, masyarakat bisa menjangkau ke Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, Green Canyon, dan lokasi wisata lainnya dengan lebih nyaman, mudah dan murah," ujar Uu.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, menyebut hari ini jadi momen sejarah bagi pihaknya. Hadirnya KA Pangandaran menjadi langkah awal yang tepat memulai reaktivasi jalur kereta api ke Kabupaten Pangandaran.

"Ini juga mengobati kekecewaan kami di mana di tahun baru kemarin cukup sepi. Tapi hari ini di-launching kereta api dengan nama istimewa yaitu KA Pangandaran," ungkap Jeje.

Dengan nama KA Pangandaran, maka akan semakin terpromosikan berbagai potensi wisata di Kabupaten Pangandaran.

"Kemarin ada bus Budiman, ada pesawat Susi Air, sekarang ada kereta api. Tinggal butuh connecting, Banjar -Pangandaran. Ini tanda -tanda kebahagiaan Pangandaran akan semakin maju. Kami yang sedang menata, akhirnya akan dimulai aktivasi jalur ke Pangandaran," katanya.

Jeje meminta kepada pihak PT KAI supaya mem-branding gerbong - gerbong kereta dengan tema pantai pangandaran, supaya lebih menarik perhatian penumpang untuk datang berwisata ke Pangandaran.

Reporter: Aksara Bebey

Sumber: Merdeka.com

 


Dukung Pariwisata

Sejumlah penumpang menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta. (Liputan6.com/JohanTallo)

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menuturkan, dioperasikannya KA Pangandaran ini merupakan salah satu dukungan KAI terhadap program pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Banjar dan Pangandaran. Sehingga, dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat.

Setelah masa promo usai, Edi menyebut tarif akan menyesuaikan tarif batas atas dan bawah yang ditentukan pemerintah. Hal itu dilakukan supaya tidak menyalahi peraturan.

"Angkutan masal ini sifatnya membantu bukan bersaing dengan angkutan darat lainnya. Karena perjalanan meningkat, sekarang relatif macet. Jadi kita bantu, bukan bersaing," sebutnya.

Terkait reaktivasi, Edi mengatakan jalur Banjar- Pangandaran yang melewati rute sepanjang 82 kilometer sampai Stasiun Cijulang akan dimulai tahun ini. Pun jalur tersebut tentunya harus mengalami normalisasi, termasuk penertiban bangunan yang dibuat secara liar di atas jalur tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Banjar - Pangandaran - Cijulang ini sudah melewati tahap studi dan perencanaan. Adapun tahap selanjutnya adalah penertiban bangunan di atas jalur dan pembebasan lahan untuk stasiun baru.

"Pemprov Jabar sudah melakukan beberapa perencanaan di jalur tersebut dan memang dibutuhkan penertiban sepanjang jalur. Pun kedepannya bisa mengusulkan perubahan trase atau pembuatan stasiun baru," jelasnya.

Pun reaktivasi jalur ini, lanjut Dedi, akan mendukung rencana pendirian kawasan ekonomi khusus (KEK) di Pangandaran dan kawasan selatan Jabar. Serta diharapkan bisa membantu masyarakat mengangkut hasil bumi, karena kedepan juga akan diadakan kereta untuk angkutan barang.

Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya