Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 21 nisan dirusak oleh orang tak dikenal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo, Mulyono di Magelang, Jawa Tengah. Polisi telah mengidentifikasi perusak makam itu.
Kapolres Kota Magelang Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan saksi, terungkap pelaku perusakan nisan dan makam tersebut hanya satu orang.
Advertisement
"Terungkap pada pemeriksaan saksi di lapangan tentang ciri-ciri fisik tersangka. Tapi kita tidak bisa mengungkapkan sekarang," ujar Kristanto ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (3/1/2018).
Dia menuturkan polisi menduga perusak nisan hanya satu orang. Ini berdasarkan keterangan saksi dan juga pola-pola kerusakan di TPU tersebut.
"Kemungkinan demikian, satu orang. Karena dari olah TKP, bekas kerusakan pola sama, dipatahkan, salib itu dilepas. Badan makam digempur. Sama ciri-cirinya," kata Kristanto.
Menurut dia, polisi telah masih mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mengungkap kasus perusakan nisan itu. Salah satunya dengan memeriksa rekaman kamera pengawas. Namun, hal itu tidak mudah.
"Masalahnya kita kesulitan membuka akses langsung ke CCTV. Di makam itu kan enggak ada CCTV-nya. Jadi kita ambil CCTV yang ada di sekitaran," tutur Kristanto.
Sebelumnya, polisi mendapat laporan atas perusakan belasan nisan di TPU Giriloyo. Pada Rabu 2 Januari 2019, jumlah nisan yang dilaporkan ada 11 buah.
Nisan itu tersebar di empat blok berbeda di TPU tersebut. Tingkat kerusakannya bervariasi.
Seorang penjaga sekaligus petugas kebersihan TPU Giriloyo, Mulyono di Magelang mengatakan, nisan salib dari bahan kayu ditemukan tercabut dari makam dengan posisi kayu yang sudah terbelah, tidak berbentuk.
Nisan berbahan marmer juga hancur berkeping-keping.
Kristanto menjelaskan, hasil olah TKP, ada 21 makam yang dirusak. Makam-makam itu dirusak tidak dalam waktu bersamaan.
"Dirusaknya dalam tiga tahap. Yakni pada 25 Desember malam, 30 Desember malam, dan 1 Januari malam," kata Kristanto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Murni Kasus Vandalisme
Sebelumnya, Kapolsek Magelang Selatan Kompol M Choirul Anwar membenarkan soal perusakan nisan tersebut.
Anwar menuturkan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif perusakan. Anwar mengklaim, perusakan ini merupakan aksi vandalisme.
"Saat ini kami terus mendalami kasus vandalisme, sambil berharap jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan dikaitkan pula dengan isu-isu saat ini, seperti SARA atau pilpres atau apapun. Pasrahkan saja ke Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," katanya menambahkan.
Advertisement