Hujan-hujanan, Jokowi Tinjau Proyek Irigasi Lodoyo Blitar

Hujan tidak menyurutkan langkah Presiden untuk memantau secara langsung proyek serta desain irigasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2019, 21:20 WIB
jokowi dan warga di irigasi lodoyo 2019 Merdeka.com/istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah tempat di Jawa Timur, Kamis (3/1/2019). Kunjungan Jokowi diawali dengan meninjau proses pembangunan rehabilitasi irigasi Lodoyo.

Jokowi tiba di lokasi dengan mengenakan baju atasan putih dan celana hitam. Ia juga langsung membawa payung, sebab hujan turun sangat deras.

Hujan tidak menyurutkan langkah Presiden untuk memantau secara langsung proyek serta desain irigasi tersebut.

Setelah selesai meninjau, Jokowi juga bertemu dengan warga. Mereka antusias bertemu dengan Presiden. Bahkan, warga berebut untuk bisa berjabat tangan dengan Jokowi.

Tidak sedikit warga yang meminta foto bersama Jokowi meskipun dalam kondisi hujan dan basah kuyup. Jokowi pun melayani satu per satu warga yang antusias menyambutnya.

"Terima kasih Pak," ujar salah satu warga yang tengah bersalaman dengan Jokowi.

Jokowi berharap, dengan rampungnya proyek rehabilitasi irigasi serta pengendalian banjir, warga sekitar akan mendapatkan manfaat yang bagus.

Setelah dari Lodoyo, Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanan untuk meninjau proyek pengendalian banjir Kali Bogel.

Jokowi juga membagikan sertifikat hak atas tanah rakyat kepada masyarakat di Pendopo Kabupaten Blitar.  Presiden  menyerahkan 2.500 sertifikat tanah untuk warga Kabupaten Blitar dan Kota Blitar, Jawa Timur.

"Dulu setahun BPN hanya mengeluarkan 500.000-600.000 sertifikat, padahal total bidang tanah yang harus didaftar dan disertifikat ada 126 juta bidang," kata Jokowi.

 


80 Juta Tanah Belum Bersertifikat

Jokowi menyebutkan, masih ada 80 juta bidang tanah belum bersertifikat sehingga kalau setahun hanya terbit 500.000-600.000 maka perlu waktu tunggu 160 tahun.

Menurut dia, sertifikat tanah sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki akan menjadi solusi atas sengketa tanah yang kerap terjadi.

Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengatakan target penerbitan sertifikat tanah tahun 2017 untuk Jatim adalah 1.577.000 bidang.

"Alhamdulillah teman-teman di Jatim berhasil mengeluarkan sertifikat untuk 1.700.000 bidang tanah," kata Sofyan.

 

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya