Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian telah mengidentifikasi pelaku pembunuhan disertai mutilasi serta penembakan anggota polisi di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Pelaku diketahui sebagai kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, saksi kunci telah diamankan dan mengonfirmasi pelaku mutilasi. Pembunuh sekaligus pemutilasi warga sipil berinisial RB alias A (34) berjumlah empat orang.
Advertisement
"Pelakunya sudah teridentifikasi atas nama I, N, AD, kemudian satu lagi saksi tak kenal nama, tapi ciri fisik dikenal, adalah DPO dengan ciri-ciri pendek dan gemuk," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Dia menuturkan, jumlah kekuatan Ali Kalora Cs hanya 10 orang dengan tiga senjata api terdiri dari dua pucuk laras panjang dan satu laras pendek rakitan. Dari 10 orang tersebut, tujuh di antaranya merupakan DPO lama yang belum tertangkap.
Dedi kemudian memperlihatkan selembar kertas dengan tulisan 'Target Operasi' dan 10 wajah kelompok teroris MIT Poso yang tersisa. Mereka adalah Ali Kalora alias Ali Ahmad, Askar alias Pak Guru, Qatar alias Farel, Namnung alias Khobar, Basir alias Romzi, Galuh alias Naeh, Abu Alim, Rajif Gandi Saban alias Rajef, Aditya alias Idad, dan Alhaji Kaliki.
"Nanti akan didalami kelompok Ali, termasuk yang lakukan kontak tembak saat Satgas Polres, Polsek setempat melakukan evakuasi jasad korban (mutilasi)," tuturnya.
Berdasarkan keterangan saksi kunci yang tak diungkapkan identitasnya, gelagat Ali Kalora cs berulah mulai terlihat sejak Sabtu 29 Desember 2018. Mereka telah mengidentifikasi warga yang bekerja di ladang, termasuk RB alias A.
Komplotan teroris itu sempat menghilang, namun kembali keesokan harinya dan mengeksekusi serta memutilasi A. Kepalanya diletakkan di atas jembatan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulawesi Tengah. Sementara badannya dibuang agak jauh dari lokasi kepalanya.
"Tanggal 30 saksi melihat memang kelompok ini dibagi menjadi kelompok kecil masing-masing lima orang, lima yang action, lima yang awasi mereka. Jadi mereka tidak mungkin sepuluh-sepuluhnya turun ke lapangan. Lima maju eksekusi, lima jadi perimeter mengawasi. Eksekusi tanggal 30 sekitar jam 08.00 Wita," kata Dedi membeberkan.
Saat ini, Satgas Tinombala tengah memburu kelompok teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora. Dengan kekuatannya yang kecil, mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu diyakini dalam waktu dekat akan ditangkap.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2 Polisi Terluka
Sebelumnya, aparat kepolisian ditembaki orang tak dikenal saat sedang mengevakuasi jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng pada Senin 31 Desember 2018. Pelaku diyakini sebagai kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora.
Saat itu, dua anggota yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso terpaksa turun dari kendaraannya lantaran jalan yang dilalui terhalang kayu dan ranting pohon. Namun saat menyingkirkan kayu-kayu tersebut, keduanya ditembaki dari arah belakang.
Kontak tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris pun tak terhindarkan. Setelah berjibaku dengan hujan peluru selama sekitar 30 menit, kedua anggota yang mengalami luka tembak akhirnya berhasil dievakuasi.
Polri menduga, warga sipil berinisial RB alias A (34) yang kepalanya ditemukan terpotong di atas jembatan Dusun Salubase sengaja dimutilasi untuk memancing kedatangan aparat kepolisian dan selanjutnya dijadikan sasaran tembak.
Advertisement