Liputan6.com, Sukabumi - Sebanyak lima korban longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Sukabumi, Jawa Barat kembali ditemukan pada Kamis 3 Januari 2019.
Advertisement
"Kelima korban yang ditemukan hari ini terdiri dua berjenis kelamin perempuan, dan tiga laki-laki yang salah satunya anak kecil," kata Direktur Ops Basarnas, Brigjen (Mar) Budi Purnama di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Longsor di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kamis malam 3 Januari 2019.
Budi menuturkan, tim sebelumnya menemukan 13 orang korban. Sehingga total korban yang ditemukan menjadi 18 orang dari 33 daftar nama korban yang masih tertimbun longsor. Sehingga, personel gabungan masih perlu mencari 15 orang.
"Yang masih perlu dicari ada 15 orang," ucap Budi.
Terpisah, Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf Mohammad Hasan mengatakan, proses pencarian korban longsor melibatkan 1.082 orang terdiri dari Satgas Terpadu TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan.
"Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik, semoga sinergitas bisa berlanjut hingga semua korban bisa ditemukan. Ada juga mereka yang bekerja tapi tidak terlihat seperti suplai makanan, ada dari dapur lapangan yang membantu hari ini. Juga tim kesehatan yang sudah kita gelar dari TNI, Polri, dan BPBD serta Dinkes Kabupaten Sukabumi," ucap Hasan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perjalanan Kereta Tertahan
Sementara itu, perjalanan kereta api tujuan Bogor-Sukabumi harus tertahan lantaran terjadi longsor di Kampung Bantar Panjang, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Longsor yang terjadi Selasa lalu sekitar pukul 15.30 WIB, menyebabkan rel sepanjang 10 meter menggantung akibat tanahnya ambles tergerus saat diguyur hujan deras kurang lebih 3 jam.
"Kejadian tanah longsor di jalur rel sudah diaporkan ke PT KAI," kata Camat Cijeruk Hidayat Saputradinata saat dihubungi.
Ia menuturkan, kejadian ini mengakibatkan terganggunya perjalanan KA Pangrango tujuan Sukabumi-Bogor dan relasi perjalanan tertahan di Stasiun Maseng.
"Jalur terjadi longsor sesudah hujan besar cukup lama dan kereta tidak bisa melintas," terang Hidayat.
Ia menambahkan tidak ada kerusakan rumah karena lokasi longsoran berada di antara tebing dan bibir Sungai Cisadane sedalam kurang lebih 25 meter.
"Tida ada. Letaknya jauh dari permukiman warga," kata dia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement