IHSG Dibuka Memerah, Rupiah pada Posisi 14.343 per Dolar AS

Sebanyak 58 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 60 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Jan 2019, 09:11 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan hari ini. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (4/1/2018), IHSG melemah 9,9 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.211,09.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG kembali melemah 12,3 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.208,65. Indeks saham LQ45 juga memerah 0,27 persen ke posisi 988,17. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Sebanyak 58 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 60 saham melemah dan 135 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.215,04 dan terendah 6.205,65.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.121kali dengan volume perdagangan 99,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 83,7 miliar. Investor asing beli saham Rp 1.072 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.343.

Hampir semua sektor melemah, kecuali aneka industri yang naik 0,18 persen.

Sementara sektor yang mencatatkan pelemahan tertinggi adalah perkebunan yang turun 0,65 persen. Disusul sektor saham industri dasar menurun 0,39 persen dan sektor saham keuangan turun 0,29 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainer antara lain saham CMPP melonjak 12,12 persen ke posisi Rp 296 per saham, saham MYTX menanjak 9,17 persen ke posisi Rp 119 per saham, dan saham LPLI menanjak 9,09 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PTSN susut 11,95 persen ke posisi Rp 1.315 per saham, saham BIKA merosot 8,33 persen ke posisi Rp 220 per saham, dan saham MGRO tergelincir 6,03 persen ke posisi Rp 935 per saham.

 


Prediksi Sebelumnya

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Laju IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen global.

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengatakan, perdagangan saham pada hari ini akan didominasi oleh sentimen eksternal. Ketidakpastian perang dagang antar Amerika Serikat (AS)-China masih akan mewarnai pergerakan indeks.

Kendati demikian, IHSG pada hari ini berpeluang menguat terbatas dipengaruhi sentimen penutupan pemerintahan (shutdown government) oleh AS untuk tembok perbatasan Meksiko-AS.

"Katalis positif data ekonomi Indonesia buat pasar masih terkendala oleh sentimen dari ekternal tentang ketidakpastian penutupan pemerintah AS. IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (04/01/2019).

Pada hari ini, Suryo memprediksi IHSG akan bergerak menguat terbatas pada rentang support dan resistance di level 6.162-6.203.

Analis Binaartha Parama Muhammad Nafan Aji menuturkan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan (bullish continuation). Menurutnya, kondisi pasar tengah dalam kondisi baik (uptrend) Jumat pekan ini.

"IHSG berpeluang naik positif di kisaran level 6.161-6.250," ungkap dia.

Adapun saham cuan pada hari ini kata Suryo antara lain saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan Nafan Aji menganjurkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya