Proses Visa Biometrik Lebih Cepat dan Pasti, Benarkah?

Proses visa biometrik diklaim hanya memakan waktu tidak lebih dari 5 menit.

oleh Iskandar diperbarui 04 Jan 2019, 12:30 WIB
Ilustrasi Biometrik. Dok: gizmodo.com.au

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi mewajibkan para calon jemaah dari seluruh dunia, termasuk untuk pengajuan visa umroh dengan menyertakan rekam biometrik--salah satu teknologi untuk mempercepat proses pengajuan visa.

Negara-negara seperti Turki dan Pakistan, termasuk Indonesia sudah melakukan proses ini sejak September 2018, melalui operator perekaman biometrik VFS TasHeel.

Di Indonesia, VFS TasHeel memiliki sentra perekaman biometrik di 30 lokasi dan jumlahnya diklaim akan terus ditingkatkan hingga ke daerah-daerah.

Perekaman data secara biometrik akan merekam data unik jamaah, seperti retina atau sidik jari. Data ini selanjutkan disinkronkan dengan pihak imigrasi Arab Saudi sehingga saat calon jemaah tiba di bandara Arab Saudi, mereka tidak perlu antre terlalu lama dan panjang untuk proses verifikasi data.

Menurut VFS TasHeel, Jumat (4/1/2018), jika dibandingkan dengan cara konvensional, proses visa biometrik bisa mengefisienkan waktu jauh lebih banyak karena hanya memakan waktu tidak lebih dari 5 menit.

Dengan demikian, kasus kelelahan yang sering terjadi di calon jemaah pada saat mengantre di imigrasi tidak akan terjadi lagi.

 


Tak Harus Datang ke Kedutaan

Ilustrasi visa paspor. (auroratravel.asia)

Melalui sebuah aplikasi, pengajuan visa bisa dilakukan tidak harus datang ke kedutaan setempat, di mana seringkali para calon jemaah harus melakukan perjalanan yang cukup jauh. Dengan sebuah aplikasi khusus, calon jemaah pun bisa melakukan pendaftaran secara online.

Jadwal pengajuan visa bahkan bisa didapat dengan pasti oleh setiap calon jemaah, termasuk detail jamnya. Dengan demikian, tidak akan banyak waktu terbuang bagi setiap jemaah dengan proses seperti ini.

Lokasi pengajuan tidak harus melalui kedutaan lagi, tetapi bisa di berbagai center yang sudah ditunjuk untuk melakukan proses pengajuan visa. Sentra tersebut terdapat di banyak lokasi, termasuk mal-mal di kota besar.

 


Metode Konvensional

Paspor Indonesia. (Instagram/panduwil)

Bandingkan dengan metode konvensional yang mana para calon jemaah harus datang sendiri ke kedutaan, tanpa tahu jam berapa mereka akan dipanggil untuk mulai melakukan pencatatan dokumen visa.

Seringkali dengan cara ini, mereka sudah datang sejak pagi hari, namun baru dipanggil saat siang atau menjelang sore hari.

Biasanya, visa dibuat dengan menyerahkan beberapa dokumen kependudukan calon jemaah ke kedutaan di negara asalnya. Tidak heran, antrean sering terlihat di kantor kedutaan untuk proses pengajuan visa.

Hal inilah yang sering menjadi kendala bagi biro perjalanan umrah dalam mengurus visa para calon jemaah. Calon jemaah sendiri pun tidak mendapat jadwal yang pasti kapan mereka harus datang ke kedutaan untuk mengurus visa keberangkatan.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya