Hoaks Surat Suara Tercoblos, Ketua DPR: Itu Upaya Merusak Stabilitas

Sebagai pimpinan DPR, Bamsoet mendesak Polri menindak tegas penyebar hoaks surat suara tercoblos tersebut.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 04 Jan 2019, 18:17 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan saat peluncuran buku "14 Tahun Perjalanan KPK" di Gedung KPK, Jakarta (23/5). Buku tersebut berisi kumpulan foto yang direkam oleh jurnalis foto dan juga humas KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai ada upaya merusak stabilitas Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas) melalui penyebaran informasi bohong atau hoaks terkait tujuh kontainer asal China yang membawa surat suara tercoblos.

"Upaya merusak stabilitas Hankamnas dan ketertiban umum masih berlanjut. Di awal tahun 2019 ini, upaya merusak stabilitas Hankammas itu dilakukan dengan menyebarluaskan hoaks tentang tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu yang sudah tercoblos," ujar Bambang, seperti dilansir Antara, Jumat (4/1/2019).

Pria yang karib disapa Bamsoet ini menilai, aksi penyebar kabar hoaks tidak bisa ditolerir, karena jelas-jelas ingin merusak proses persiapan pelaksanaan tahun politik 2019.

Menurut dia, kabar hoaks tersebut patut dilihat sebagai benih instabilitas yang secara sistematis ditumbuhkembangkan dengan tujuan membangun persepsi di ruang publik bahwa ada pihak yang jauh-jauh hari sudah berbuat curang demi meraih kemenangan pada Pilpres dan Pileg 2019.

"Karena itu, saya sebagai pimpinan DPR mendesak penegak hukum untuk menindak tegas penyebar hoaks dan siapa pun yang berada dibalik aksi yang brutal ini," ucapnya.

Bamsoet menilai, persepsi kecurangan itu yang nantinya akan dijadikan alasan atau pijakan untuk menggelar aksi atau gerakan yang mengacaukan proses pemungutan dan perhitungan suara.

Itu artinya, menurut dia, gerakan mengacaukan Pilpres dan Pileg 2019 sudah dirancang sejak dini. Karena itu, dirinya sebagai pimpinan DPR mendesak Polri menindak tegas penyebar hoaks surat suara tercoblos tersebut.

"Kondusifitas dan stabilitas Hankamnas tidak boleh dikorbankan hanya demi syahwat politik kelompok-kelompok yang tidak mampu berkompetisi dengan sehat dan fair," kata Bamsoet.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Minta Masyarakat Proporsional

Ilustrasi pemilih surat suara.

Bamsoet mengimbau masyarakat agar proporsional dalam menyikapi masalah ini, karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memastikan surat suara Pemilu hingga saat ini belum diproduksi.

Karena itu, Bamsoet menegaskan kabar adanya tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu yang sudah dicoblos adalah hoaks.'

"Apalagi tahapan pengadaan surat suara saat ini masih dalam proses lelang," tegas Bamsoet.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menjadi sorotan lantaran cuitan di akun Twitternya yang menyebut adanya surat suara yang sudah dicoblos dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 2 Januari 2019. Dia kemudian menghapus cuitanya itu

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar," demikian twit Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief_ sebelum dihapus.

Andi mengaku tak bermaksud menghapus cuitannya. "Terhapus," ucap Andi kepada Liputan6.com, Kamis, 3 Januari 2019.

Andi Arief membantah menyebar hoaks. Dia mengklaim menyelamatkan Pemilu. "Saya menyelamatkan justru," pungkas dia.

Meski begitu, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengecek langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar.

"Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa TNI AL yang menemukan. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ucap Arief di Jakarta, Rabu 2 Januari 2019 malam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya