Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran iklan di aplikasi WhatsApp menjadi kenyataan. Alasannya, fitur iklan di layanan aplikasi chatting milik Facebook tersebut dipastikan akan hadir tahun ini.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/1/2019), kehadiran iklan ini dikonfirmasi langsung VP WhatsApp Chris Daniels.
Meski tidak mengungkap informasi detil, dia memastikan iklan di WhatsApp akan hadir dalam waktu dekat.
Nantinya, iklan ini akan tampil dalam tab Status di aplikasi. Sekadar informasi, Status di WhatsApp memiliki kemampuan yang sama dengan Stories di Instagram dan Facebook.
Baca Juga
Advertisement
Kehadiran iklan di WhatsApp memang sudah dipastikan oleh Daniels sejak tahun lalu. Ketika itu, dia mengungkapkannya saat mengisi sebuah acara di New Delhi, India.
Daniels menuturkan iklan menjadi cara monetisasi utama WhatsApp. Sealin itu, kehadiran iklan di WhatsApp juga membuka kesempatan bagi pebisnis menjangkau lebih banyak orang.
Kabar mengenai kehadiran iklan di layanan WhatsApp sudah terdengar sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya berasal dari WABetaInfo yang menyebut perusahaan tengah bersiap membawa iklan untuk pengguna iOS.
Kendati demikian, pesan di WhatsApp masih akan dienkripsi. Dengan kata lain, Facebook tidak dapat memanfaatkan data para pengguna.
Pun demikian, perusahaan tetap dapat memanfaatkan nomor telepon yang terhubung dengan profil Facebook. Melalui cara itu, Facebook dapat menerapkan iklah tertarget berdasarkan aktivitas pengguna.
WhatsApp dan Iklan
Kehadiran iklan di WhatsApp sendiri bertentangan dengan rencana awal perusahaan yang menyebut bahwa layanannya tetap akan gratis dan tidak memunculkan iklan.
Isu soal iklan sendiri muncul setelah layanan tersebut diakusisi oleh Facebook. CEO Facebook Mark Zuckerberg disebut sebenarnya telah berencana mengimplementasikan iklan sebelum mengakuisisi WhatsApp.
Oleh sebab itu, co-founder WhatsApp Brian Acton memutuskan untuk mundur dari perusahaan. Dia mengungkapkan dirinya mundur karena rencana Facebook menghadirkan iklan di WhatsApp.
Advertisement
Kisah Pendiri WhatsApp Ungkap Kebobrokan Facebook
Keputusan Acton mundur dari WhatsApp sendiri disayangkan sejumlah pihak. Alasannya, dia sebenarnya dapat memiliki dana segar mencapai US$ 850 juta dari saham yang dimilikinya.
Namun, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sebelum uang tersebut cair. Dengan kata lain, nilai uang sebesar itu tidak menyurutkan niatnya untuk keluar karena tidak setuju dengan rencana Facebook.
Acton menuturkan, Facebook memiliki rencana memonetisasi WhatsApp dengan memanfaatkan iklan tertarget. Jadi, perusahaan harus memiliki data spesifik dari para pengguna.
Tidak hanya itu, Facebook juga berencana untuk menyediakan piranti bisnis agar perusahaan dapat menjangkau langsung pengguna WhatsApp.
Akan tetapi, piranti ini membuat fitur end-to-end encryption di aplikasi tersebut harus dimatikan.Acton pun menyesal dengan keputusannya bergabung dengan Facebook.
"Saya menjual privasi pengguna untuk keuntungan lebih besar. Saya sudah membuat keputusan dan berkompromi, dan saya hidup dengan itu setiap hari," tuturnya.
Lebih lanjut Acton juga mengaku bahwa dia memiliki rencana monetisasi sendiri. Dia berniat untuk membebankan biaya kirim pesan lewat WhatsApp usai pengguna memakainya secara gratis lebih dulu.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: