Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Tulungagung, Jawa Timur, menyisakan cerita menarik tentang kunjungannya ke warung makan, Angkringanku. Pada Kamis malam, 3 Januari 2019, ia singgah di tempat nongkrong anak muda setempat dan memesan secangkir kopi cappuccino.
Aji Catur Pamungkas, pemilik Angkringanku, mengungkapkan harga secangkir kopi yang dicecap Jokowi ternyata hanya Rp 5 ribu. Mengetahui hal itu, Jokowi pun sempat menanyakan apakah sang pemilik tetap memperoleh untung.
"Saya bilang konsep di sini itu warung tapi semikafe. Suasananya kaya kafe, tapi harga kaki lima," ujar Aji saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (4/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pesanan kopi cappuccino, ucap Aji, disampaikan oleh salah satu staf presiden. Staf presiden itu pula yang sempat survei ke warungnya sehari sebelum kunjungan Jokowi di sana.
"Saya tanya sama dia (staf presiden), kok tahu tempat sini. Dia bilang browsing lewat Google," tuturnya.
Hanya sehari, Aji mempersiapkan kedatangan Jokowi. Selain menyiapkan kopi pesanan Presiden, ia juga mengundang banyak orang agar hadir di angkringannya. Beberapa di antaranya adalah kalangan komunitas kreatif dan seniman di Tulungagung.
Jokowi akhirnya tiba di warung tersebut dengan mengenakan kemeja putih dibalut jaket hitam yang juga dikenakannya saat malam tahun baru 2019 sekitar pukul 20.30 WIB, mundur sekitar sejam dari rencana awal.
Warung Angkringanku mendadak jauh lebih ramai dari biasanya. Menurut Aji, ada sekitar 1.000 orang datang ke warungnya kemarin malam.
"Kapasitas warung itu sebenarnya hanya 200 orang untuk duduk santai ya. Tapi kemarin, sampai di luar-luar. Acaranya sebenarnya hanya setengah jam, yang lama salaman dan foto-foto," kata Aji.
Tak hanya disajikan kopi cappuccino, Jokowi juga dihibur dengan dua lagu rap yang dibawakan komunitas seni budaya setempat. Bahkan, lagunya diciptakan sendiri yang salah satunya berjudul "Tulungagung Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto". Sambil menikmati kopi, Jokowi sempat membuat video blog atau vlog.
Sejak 4 Tahun Lalu
Aji menuturkan, warung angkringannya dibuka sejak empat tahun lalu. Berkonsep semikafe, banyak anak muda Tulungagung sering nongkrong di tempatnya. Apalagi, menu yang ditawarkan variatif dengan harga terjangkau.
"Makanannya kayak Jogja, Solo gitu. Yang favorit, nasi bakar, sate-satean, ceker pedas, paha pedas, tapi ada lebih banyak lagi," katanya.
Sementara, minuman yang tersedia ada dua jenis, modern dan tradisional. Yang paling populer adalah kopi ijo yang merupakan khas Tulungagung dan kopi jos yang memakai arang.
"Kopi ijo itu karena ada kacang hijaunya. Memang khas Tulungagung. Rata-rata di sini harganya Rp 4-5 ribu," ujarnya.
Karena bermisi membuka kesempatan agar produk lokal makin dikenal, ia juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang ingin menjual produk di tempatnya. Salah satunya dengan produsen kopi bir asal Malang.
"Kopi bir itu sebenarnya kopi soda. Ada juga susu sendang, kaus khas Tulungagung, sampai kopi sendang Tulungagung yang masih bentuk bean," ujarnya.
Dengan banyaknya menu yang ditawarkan, berapa omzet Angkringanku? Aji mengungkap sekitar Rp 5-6 juta sehari.
"Anak-anak muda di sini memang senang nongkrong," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement