Dua Sektor Saham Bakal Perkasa pada Tahun Politik

Indonesia akan gelar pesta demokrasi pada 2019. Pemilihan umum (Pemilu) tersebut pun akan berdampak terhadap sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Bawono Yadika diperbarui 04 Jan 2019, 16:00 WIB
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan gelar pesta demokrasi pada 2019. Pemilihan umum (Pemilu) tersebut pun akan berdampak terhadap sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, setidaknya ada dua sektor saham yang diperkirakan laik beli oleh investor pada 2019. Dua sektor saham tersebut ialah industri barang konsumsi (consumer goods) serta telekomunikasi.

"Secara umum dua sektor utama yaitu consumer dan telecommunication yang akan mendapatkan dampak positif secara langsung dari hajatan politik pada 2019. Itu terlihat upaya pemerintah untuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat melalui social spending dan juga subsidi BBM yang tidak dikurangi," ucap dia kepada Liputan6.com, Jumat (4/1/2019).

"Sementara itu secara historical (pemilu 2004 dan 2014), sektor properti juga mengalami penguatan 6 bulan sebelum pemilu," ia menambahkan.

Adapun pasar saham Indonesia masih akan dipengaruhi oleh sentimen global pada 2019. Menurut Iwan, sentimen eskternal itu seperti kelanjutan perang dagang dan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Beberapa katalis positif yang dapat menopang pertumbuhan IHSG di 2019 adalah berkurangnya risiko makro ekonomi didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang berasal dari domestik. Serta posisi kepemilikan asing yang berada pada level terendah dengan kondisi valuasi yang semakin atraktif," ujar dia.

 

 


Pemerintah Mesti Jaga Kestabilan Politik

Peserta terlihat serius saat mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menekankan, pemerintah sebaiknya menjaga stabilitas politik di dalam negeri pada 2019. Itu disebabkan hal ini berhubungan langsung dengan optimisme investor ke dalam pasar domestik.

"2019, faktornya adalah dari stabilitas ekonomi, sedangkan dari eksternal tidak ada, karena mayoritas masalah dari dalam negeri. Pilpres efeknya juga singkat, yang diperhatikan adalah arah pemerintahan periode barunya," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya