Indonesia Kembali Impor 30 Ribu Ton Jagung di Februari 2019

Sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan impor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 ton hingga 100.000 ton pada akhir 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Jan 2019, 17:45 WIB
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan menambah impor jagung sebanyak 30 ribu ton pada Februari 2019. Jumlah ini untuk menambah stok jagung impor yang sebelumnya ditargetkan sebesar 100 ribu ton di 2018.

"Jagungnya ternyata kita kurang dan kita sudah impor dan sudah masuk 70 ribu ton sampai akhir Desember. 30 ribu ton rencananya akan masuk minggu ketiga Januari ini" ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Darmin mengatakan, penambahan impor jagung ini dilakukan untuk menambal kebutuhan dalam negeri sebelum masa panen. Di mana, perkiraan pemerintah panen jagung akan terjadi pada April 2019.

"Kita juga sudah menambah 30 ribu ton lagi untuk masuk di pertengahan Februari. Karena panen jagung itu masih akan terjadi di April," kata Darmin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Impor di 2018

Bambang Sugiharto menyatakan bahwa berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) disimpulkan produksi dan pasokan jagung tahun 2018 surplus sebesar 12 juta ton pipilan kering (PK).

Sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan impor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 ton hingga 100.000 ton pada akhir 2018. Hasil impor jagung ini dilakukan untuk menjaga kebutuhan para peternak mandiri.

Impor jagung tersebut diputuskan usai pemerintah melangsungkan rapat koordinasi (rakor) terbatas yang dilakukan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 2 November lalu.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya