Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 1.941 orang mengalami luka-luka akibat diterjang gelombang tsunami Selat Sunda yang menerjang provinsi Banten dan Lampung.
"Tsunami di dua provinsi itu juga menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 433 orang dan 12 orang hilang," kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Aripin di Posko Terpadu Penanggulangan Tsunami di Labuan, Pandeglang, Jumat (4/1/2018).
Advertisement
Zaenal mengatakan, sejauh ini tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB dan BPBD berhasil mengevakuasi korban tsunami di pesisir pantai Provinsi Banten dan Lampung.
Menurut dia, tsunami dipastikan banyak memakan korban, sehingga diprioritaskan evakuasi dan penyelamatan.
"Kita mengapresiasi tim SAR gabungan itu hampir semua korban bisa ditemukan," ujar Zaenal seperti dilansir dari Antara.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Korban Bertambah
Zaenal mengatakan kemungkinan jumlah korban yang ditemukan akan terus bertambah. Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sepanjang pesisir Pandeglang.
Menurutnya, tim saat ini memfokuskan pencarian korban tsunami di tiga sektor antara lain sektor I Pantai Carita- Pantai Labuan, sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan sektor III Pantai Tanjung Lesung-Sumur.
"Kami berharap semua korban tsunami bisa ditemukan," ujar Zaenal.
Sementara itu, lima jenazah yang belum teridentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang dimakamkan secara massal di pemakaman Nini Aki Jalan Raya Serang di Desa Cigadung Kecamatan Karang Tanjung Pandeglang.
Advertisement