Liputan6.com, Jakarta - Samsung diyakini akan mengumumkan Galaxy S10 pada Februari 2019. Menjelang kehadirannya, informasi tentang smartphone tersebut semakin banyak beredar di internet.
Dilansir GSM Arena, Minggu (6/1/2018), kali ini muncul bocoran informasi baru tentang Galaxy S10. Menurut laporan itu, Galaxy S10 akan hadir dalam lima varian, yakni S10 Lite, S10, S10+, S10 5G, dan S10 Bolt.
Baca Juga
Advertisement
Galaxy S10 Lite disebut akan menjadi seri S pertama Samsung dengan layar datar. Selain itu, smartphone ini juga tidak akan memiliki layar Infinity-O, melainkan dengan desain yang lebih "tradisional".
Galaxy S10 5G dan Bolt akan menjadi smartphone yang bisa terhubung dengan konektivitas 5G. Varian S10 5G akan dirilis untuk pasar global, sedangkan Bolt khusus untuk pelanggan operator Verizon.
Kedua varian 5G itu dilaporkan memiliki empat kamera belakang, lantas Galaxy S10+ dengan tiga kamera, serta S10 Lite dan S10 biasa hanya dua kamera belakang.
Pre-order Galaxy S10 Lite, S10, dan S10+ diprediksi akan digelar beberapa hari setelah acara pengumumannya. Sementara itu, penjualan perdananya kemungkinan digelar pada 8 Maret 2019.
Samsung Punya Harapan Besar pada Galaxy S10 dan Ponsel Lipat
CEO bisnis smartphone Samsung Electronics, Koh Dong-jin, tengah berupaya keras melakukan terobosan untuk memperkuat bisnisnya.
Ia menyoroti dua produk baru yang akan membantu perusahaan mewujudkannya, yakni Galaxy S10 dan ponsel lipat komersial pertama pada tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koh dalam sebuah pesan kepada para eksekutif, serta karyawan divisi komunikasi mobile dan teknologi informasi perusahaan.
"Saya minta maaf atas status bisnis smartphone Samsung yang sedang berjuang dan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi krisis dengan Galaxy 10 dan ponsel lipat," ungkap Koh.
Pesan itu disampaikannya di tengah desas-desus tentang posisinya di perusahaan. Seperti diketahui, Samsung dilaporkan akan melakukan perombakan personil dan merestrukturisasi perusahaan.
Advertisement
Mendapat Kritikan Keras
Vice Chairman Samsung, Lee Jae-yong, dilaporkan mengkritik Koh karena melemahnya daya saing ponsel Samsung. Lee disebut secara personal meminta teknologi kamera smartphone ditingkatkan setelah mengunjungi sebuah toko di Eropa.
"Pesan Koh muncul untuk memperlihatkan seberapa besar kritisnya posisi bisnis mobile Samsung saat ini. Suasana di dalam perusahaan sedang serius ketika kami mendengar kritik dari luar mengenai produk-produk," kata seorang sumber internal perusahaan.
Salah satu karyawan Samsung mengatakan, pengambilan keputusan yang kaku merupakan masalah paling serius di divisi mobile Samsung. "Hal ini mencegah perusahaan menemukan ide-ide inovasi dan solusi yang akan memuaskan pasar," tuturnya.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: