Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa kapasitas listrik Indonesia bertambah 1.600 Mega Watt (MW) sepanjang 2018. Pertambahan tersebut seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik baru.
Menteri ESDM Ignsius Jonan mengatakan, pasokan listrik terpasang Indonesia sampai 2018 mencapai 62.600 MW, naik dari tahun lalu sebesar USD 61 ribu MW. Listrik terpasang Indonesia meningkat hampir 10 ribu MW dari 2014.
"Sejak 2014, pembangkit listrik bertambah kira-kira 10 ribu MW," kata Jonan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Jonan, pada 2019 pasokan listrik Indonesia bertambah menjadi 68 ribu sampai 70 ribu MW. Seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik program 35 ribu MW baik dari Fastrack Programe (FTP) 1 dan 2.
Jonan melanjutkan, realisasi pemerataan kelistrikan (ratio elektrifikasi) sampai 2018 mencapai 98,3 persen sementara target di 2018 sebesar 97,5 persen. Dia pun menargetkan rasio elektrifikasi di 2019 mencapai 99,9 persen.
"Rasio elektrifikasi 2018 naik 3 persen diharapkan tahun depan 99,9 persen ini dikejar terus supaya tidak ada sodara kita yang tidak menikmati penerangan," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Program 35 Ribu MW
Jonan menerangkan realisasi program 35 ribu megawatt (MW) mencapai 2.899 MW yang sudah beroperasi atau sekitar 8 persen.
Kemudian pembangkit yang masih dalam tahap konstruksi mencapai 18.207 MW atau sekitar 52 persen.
Sebanyak 11.467 MW proyek pembangkit atau sekitar 32 persen sudah menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) namun belum memasuki tahap konstruksi.
Sementara itu sekitar 5 persen atau 1.683 MW proyek pembangkit dalam tahap pengadaan dan sekitar 3 persen atau 954 MW dalam tahap perencanaan.
Advertisement