Alasan Mengapa Mahasiswa Harus Traveling

Tak hanya mengenal tempat baru, mereka bisa merasakan keuntungan lainnya dari traveling.

oleh Putu Elmira diperbarui 07 Jan 2019, 03:00 WIB
Tak hanya mengenal tempat baru, mereka bisa merasakan keuntungan lainnya dari traveling. (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Hobi traveling tak hanya dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Mahasiswa juga punya hobi traveling, mengingat mayoritas mahasiswa berada pada usia di mana mereka mencapai rasa ingin tahu yang besar.

Traveling memang menyenangkan, tak jarang mahasiswa menghabiskan liburannya dengan kegiatan ini bersama teman-temannya. Namun, traveling tidak hanya mengajarkan kepada mereka mengenai tempat baru.

Melansir dari accreditedschoolsonline.org, ini empat alasan lainnya mengapa mahasiswa harus melakukan traveling.

1. Mengetahui Perspektif yang Berbeda

Ninad Sharma, presiden International Volunteer Travel Association, melalui laman tersebut mengatakan bahwa 'semakin luas kita melihat dunia, semakin paham kita tahu bagaimana cara kerjanya'. Bila mahasiswa tidak traveling,  katanya, kita akan terlalu terbiasa melihat bagaimana suatu hal bekerja. Dengan traveling, kita juga akan keluar dari zona nyaman kita.

2. Mengalami Budaya yang Baru

Terkadang kita terlalu nyaman dengan apa yang dilihat sehari-hari karena sudah menjadi suatu kebiasaan. Tapi, melihat hal atau budaya yang baru bisa menyediakan pandangan yang lebih luas. Melalui traveling, mahasiswa bisa menyaksikan bahkan mengambil bagian untuk turut merasakan budaya baru, mulai dari kuliner hingga tradisi liburan.

3. Belajar Bahasa Baru

Traveling bisa menjadi sarana untuk belajar bahasa baru, sebab berbaur dengan orang yang berbicara bahasa tersebut merupakan cara terbaik untuk belajar. Apalagi ketika mahasiswa tinggal di negara atau daerah tersebut dalam waktu yang lama, semakin besar pula kosakata baru yang ia pelajari.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Mengenal cara baru di tempat yang dikunjungi bisa membangun kepercayaan diri mahasiswa. Contohnya, mempelajari peta kereta bawah tanah atau cara memesan makanan di negara yang berbeda. Niscaya, rasa ragu dan tidak nyaman dalam diri mahasiswa perlahan menghilang karena mereka bisa mempelajari hal-hal baru tersebut secara mandiri. (Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya