Liputan6.com, Manchester - Ole Gunnar Solskjaer memperkuat daya tawarnya dengan memenangkan empat laga awal sebagai caretaker Manchester United (MU). Dia pun berpeluang dipilih menjadi manajer permanen.
Namun, gelandang MU periode 1993-1994 Robbie Savage menilai, kinerja impresif Solskjaer hanya sebatas godaan.
Baca Juga
Advertisement
Dia menilai manajemen klub tidak boleh mengubah sikap dari rencana yang disusun, yakni berharap Solskjaer meredakan gejolak dalam tim sebelum memilih sosok lain.
"Jika manajemen memiliki bayangan pengganti berkualitas ketika memecat Jose Mourinho, maka mereka harus tetap mengejarnya," ungkap Savage, dilansir Manchester Evening News.
"Mereka tidak boleh terjebak dengan menyewa Solskjaer. Sebab, jika manajer pilihan, apakah itu Mauricio Pochettino, Zinedine Zidane, atau siapapun, bisa didatangkan pada musim panas mendatang, mengapa manajemen MU mesti mengubah sikap?" sambungnya.
Solusi Jangka Pendek
Savage mengklaim dirinya tidak bermaksud meremehkan Solskjaer. Bagaimanapun, kemenangan atas Cardiff City, Huddersfield Town, Bournemouth, dan Newcastle United, tetap impresif.
Performa positif itu memperbesar peluang MU menembus empat besar. Sebelumnya mereka tertinggal 11 poin dari Chelsea yang menguasai posisi tersebut. Kini jarak kedua tim cuma lima angka.
"Jika MU ingin mempertahankan kredibilitas, mereka tidak boleh terusik oleh cara berpikir jangka pendek," tegas Savage.
Advertisement
Piala FA
Selain sempurna di Liga Inggris, Solskjaer juga menjaga peluang MU memenangkan Piala FA. The Red Devils mengalahkan Reading 2-0 pada babak tiga, Sabtu (5/1/2018).
Sebagai pemain, Solskjaer memenangkan dua titel kompetisi sepak bola tertua di dunia tersebut.