Takut Dibunuh Erdogan, Bintang NBA Batal ke London

Kanter takut ditangkap atau bahkan dibunuh mata-mata Erdogan di London.

oleh Thomas diperbarui 07 Jan 2019, 07:45 WIB
Center New York Knicks, Enes Kanter, kembali mengkritik Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam wawancara dengan New York Post, Sabtu (4/11/2017). (CBS Sport)

Liputan6.com, Jakarta - Bintang NBA dari klub New York Knicks Enes Kanter dipastikan akan absen saat klubnya melawan Washington Wizards pada laga NBA Global Game di London, Inggris. Alasan keamana menjadi penyebab Kanter tak jadi datang ke London.

Kanter tidak berani datang ke London karena khawatir akan ditangkap atau bahkan dibunuh oleh mata-mata presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Rencananya Knicks akan melawan Wizards pada NBA Global Game 17 Januari 2019. 

"Saya berbicara dengan pengurus klub dan mereka mengatakan saya tidak akan pergi karena orang gila itu (Erdogan)," ujar Kanter kepada New York Daily seperti dikutip dari Yahoo Sports.

"Ada kemungkinan saya bisa terbunuh di sana. Jadi itu sebabnya saya berbicara dengan pengurus klub. Saya tidak akan pergi jadi saya hanya akan tinggal di sini, hanya berlatih. Sangat menyedihkan karena memengaruhi karier saya. Karena saya ingin pergi kesana tetapi hanya karena satu orang gila, seorang maniak, saya tidak bisa pergi ke sana dan melakukan pekerjaan saya. Sangat menyedihkan."

Kanter sangat mencemaskan nyawanya karena menuding Turki memiliki banyak mata-mata di London. "Mereka punya banyak mata-mata disana. Saya bisa dibunuh dengan mudah."

Eks pemain Oklahoma City Thunder itu memang bermusuhan dan kerap mengkritik pedas pemerintahan Erdogan.

Selama ini Kanter dikenal sebagai pendukung Ulama Fethullah Gulen yang merupakan oposisi Erdoagan. Jaksa Turki telah memerintahkan penahanan terhadap Kanter karena mendukung Gulen yang dianggap sebagai teroris oleh pemerintahan Erdogan menyusul upaya kudeta yang gagal di tahun 2016.

 


Dikejar di Jakarta

Center New York Knicks Enes Kanter (kiri) dijaga penggawa Phoenix Suns TJ Warren pada laga NBA di Talking Stick Resort Arena, Jumat (26/1/2018) atau Sabtu (27/1/2018) WIB. (AP Photo/Rick Scuteri)

Kanter divonis penjara empat tahun pada Mei 2017. Namun karena tinggal di Amerika Serikat, Kanter tidak bisa ditangkap pemerintah Turki karena kemungkinan ekstradisi yang sangat rendah dari Amerika Serikat. Gulen pun saat ini tinggal di Amerika Serikat.

Di tahun 2017 lalu, Kanter sampai kabur dari kunjungan ke Jakarta. Ketika itu Kanter buru-buru terbang ke Singapura pada dinihari setelah mendengar kabar pemerintah Turki meminta pihak keamanan Indonesia menangkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya