Menhub: Kecepatan Ojek Online Jangan Lebih dari 40 Km per Jam

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ikut berpartisipasi dalam acara pelatihan keamanan berkendara atau safety riding workshop yang diadakan oleh GoJek.

oleh Merdeka.com diperbarui 06 Jan 2019, 18:40 WIB
Pedagang kaki lima (PKL) dan ojek online memadati kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (6/12). Kurangnya pengawasan petugas menyebabkan trotoar dan bahu jalan dipenuhi oleh PKL dan ojek online. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ikut berpartisipasi dalam acara pelatihan keamanan berkendara atau safety riding workshop yang diadakan oleh GoJek. Dalam acara tersebut, Budi karya ikut berkendara sejauh 7 Km bersama para driver ojek online.

Dari perjalanan tersebut, Budi karya mengungkapkan kecepatan rata-rata yang ideal dalam memacu kendaraan roda dua adalah 40 Km per jam.

"Saya tadi rasakan 10-20 km per jam masih kurang, 40 paling oke. lebih dari 40 km per jam itu kecepatan. Artinya harus 40 km per jam," kata Budi di hadapan para pengemudi Gojek di Kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2019).

Dia menambahkan, dalam perjalanan tersebut telah mencoba beberapa tingkatan kecepatan. Mulai dari 30 Km per jam hingga 50 Km per jam.

"Saya coba dengan 30, 40 naik ke 50. Memang pada saat naik ke 50 km per jam ada satu ketidakstabilan," ungkapnya.

Dia berpesan para driver ojek online mematuhi aturan agar selamat saat berkendara. Pasalnya kecelakaan lalu lintas terbesar adalah kendaraan motor. Angka kecelakaan sepeda motor mencapai 70 persen.

"Sayangi nyawa. Kalau lebih dari 40 km kurangi lagi. Karena dengan kecepatan itu kita pasti selamat," ujarnya.

Dia mengapresiasi adanya kegiatan safety riding. Sebab dapat memastikan bahwa para pengendara, terutama mitra driver GoJek memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai keselamatan dan keamanan di jalan sehingga baik pengemudi maupun pelanggan dapat sampai tujuan dengan selamat.

"Kami berharap pelatihan ini bisa menginspirasi lebih banyak pemangku kepentingan di jalanan untuk lebih sadar akan keamanan dan keselamatannya selama berkendara, agar dapat tercipta keamanan, keselamatan dan kenyamanan selama di jalan,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kedepankan Keselamatan

Pedagang kaki lima (PKL) dan ojek online memadati kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (6/12). Keadaan ini mengganggu arus lalu lintas dan pejalan kaki. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dalam kesempatan serupa, Government Relations GoJek, Shinto Nugroho mengatakan sejak awal telah menjadi komitmen GoJek untuk terus mengedepankan keselamatan dan keamanan mitra driver serta penumpang.

"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra Go-Jek dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang berkelanjutan dengan Kemenhub untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan berkendara bagi semua orang melalui pelatihan berkendara seperti ini," ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut, lebih dari 600 mitra Go-ek menerima sosialisasi peraturan lalu lintas serta berbagai tips berkendara aman, mulai dari atribut berpakaian ketika mengendarai motor hingga postur tubuh di atas motor. Adapun materi-materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut telah dirancang khusus dan disesuaikan dengan masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh para mitra driver.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya