Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada awal pekan ini. Hal tersebut didukung dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan aksi beli investor asing.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (7/1/2019), IHSG melonjak 43,08 poin atau 0,6 persen ke posisi 6.317,62. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 55,68 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.331,3. Indeks saham LQ45 naik 1,28 persen ke posisi 1.014,04. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 198 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 33 saham melemah dan 125 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.349,28 dan terendah 6.316,81.
Baca Juga
Advertisement
10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham infrastruktur menguat 1,45 persen. Kemudian sektor saham barang konsumsi menanjak 1,34 persen dan sektor saham keuangan bertambah 1,18 persen.
Total frekuensi perdagangan saham 51.649 kali dengan volume perdagangan saham 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 871,8 miliar. Investor asing beli saham Rp 37,60 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.108.
Saham-saham yang mampu catatkan penguatan antara lain saham GLOB melonjak 22,22 persen ke posisi Rp 770 per saham, saham KONI menanjak 9,43 persen ke posisi Rp 580 per saham, dan saham ARTO meroket 6,56 persen ke posisi Rp 195 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HDFA susut 21,30 persen ke posisi Rp 133 per saham, saham SMMT merosot 7,41 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham MBTO tergelincir 6,72 persen ke posisi Rp 111 per saham.
Bursa saham Asia pun kompak menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,06 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,53 persen, indeks saham Jepang Nikkei terbang 2,88 persen, dan bukukan penguatan terbesar di Asia.
Selanjutnya indeks saham Shanghai mendaki 0,28 persen, indeks saham Singapura menguat 1,43 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 1,95 persen.
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan saham di awal pekan ini. Negosiasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China menjadi hal yang paling ditunggu pekan ini.
Managing Director Jagartha Advisors FX Iwan mengatakan, pelaku pasar akan tetap fokus pada perkembangan diskusi perang dagang AS-China yang belum kunjung usai.
Itu disebabkan Kementerian Perdagangan China sebelumnya mengatakan bahwa China dan AS akan mengadakan dialog dagang di tingkat wakil menteri pada 7-8 Januari 2019.
Oleh karena itu, Iwan memperkirakan IHSG masih akan menguat terbatas pada pergerakan indeks. IHSG kemungkinan di perdagangkan pada kisaran level 6.210-6.350 di dorong oleh sentimen positif dari sisi domestik.
"Rilis data penerimaan negara yang di proyeksikan melampaui target memberikan angin segar karena defisit fiskal Indonesia berhasil mencapai level terendahnya sejak tahun 2012 yaitu pada level 1,72 persen. IHSG akan melanjutkan penguatan terbatasnya pada hari ini," imbuhnya di Jakarta, Senin 6 Januari 2019.
Senada, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas meramalkan IHSG akan bergerak ke zona hijau. Itu disinyalir sejumlah faktor yang akan berpotensi mengalami kenaikan untuk menunjang IHSG.
"Beberapa faktor menunjang kenaikan IHSG diantaranya seperti rilis data perekonomian tentang cadangan devisa yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Consumer confidence, penjualan roda empat juga akan berpeluang terdapat peningkatan demikian juga dengan penjualan ritel," ujarnya.
Adapun William meramalkan IHSG akan diperdagangan di level 6.002-6.355.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement