Liputan6.com, Bogor - Bagi sebagian besar institusi pemerintahan mungkin lebih memilih menggelar rapat di dalam ruangan, yang selama ini identik dengan formalitas, kaku, dan cenderung membosankan. Namun, ada hal berbeda dalam rapat yang digelar Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat. Rapat yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya itu lebih memilih lokasi yang tidak lazim.
Bima Arya menggelar rapat koordinasi atau briefing dengan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kolong Jembatan Sempur, Senin (7/1/2019) pagi.
Advertisement
Dalam rapat yang dimulai pukul 08.00 WIB itu, Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Usmar Hariman, dan Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat duduk menggunakan ban bekas, menghadap anak buahnya.
Sementara anak buahnya nampak terlihat santai duduk di bebatuan aliran Sungai Ciliwung yang tengah surut.
"Tantangan birokrasi itu salah satunya keluar dari zona nyaman. Saya selalu mengajak di birokrasi untuk hal-hal yang jarang terpikirkan," kata Bima Arya usai rapat koordinasi.
Biasanya, rapat koordinasi diselenggarakan secara rutin di dalam ruangan seperti ruang Paseban Punta, Paseban Sri Bima, dan Paseban Sri Baduga Gedung Balai Kota Bogor.
"Saya ingin mengawali 2019 ini bermuhasabah. Kenapa banyak bencana, karena kita tidak konsisten menjaga lingkungan," terang Bima.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menjaga Lingkungan Hidup
Tak cuma itu, rapat di kolong jembatan merupakan simbol kesehatan dan lingkungan hidup. Dua persoalan ini yang yang menjadi fokus utama dan harus ditangani secara serius oleh Pemkot Bogor.
"Sampah, MCK itu fokus kita. Kalau ruang terbuka publik dan taman alhamdulilkah sudah baik," ucap Bima.
Karena itu, kolong jembatan dipilih untuk lokasi berkomunikasi dengan anak buahnya, supaya mereka ikut merasakan dan mengajak perangkatnya bekerja keras.
"PR (pekerjaan rumah) kita sanitasi, air bersih, MCK, dan sampah. Di sinilah kami ingin mengingatkan kepada semua pentingnya menjaga lingkungan," pungkas Bima.
Advertisement