Liputan6.com, Gorontalo - Patung raksasa presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, berdiri megah di Jalan Trans Sulawesi. Patung senilai Rp 1,7 miliar itu dibangun Pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai tanda hormat kepada sosok pemegang 46 hak paten di bidang aeronautika yang juga berdarah Gorontalo tersebut.
Meski pembangunannya belum selesai seratus persen, namun pantauan Liputan6.com, patung BJ Habibie sudah berdiri tegak dan sudah dapat terlihat dari kejauhan.
Advertisement
Pada patung tersebut, BJ Habibie digambarkan mengenakan pakaian adat Gorontalo (Takowa) sambil memegang miniatur pesawat. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengatakan, pakaian yang dikenakan patung BJ Habibie merupakan pakaian adat yang biasa dipakai Tauwa, atau pemimpin negeri.
"Pakaian sudah pas dan wajah sudah mirip sekali dengan beliau, di peci ada semacam pita emas yang menandakan bahwa beliau sudah mendapatkan pulanga (gelar adat)," kata Rusli yang masih kerabat dekat BJ Habibie.
Komentar Warga
Meskipun belum seutuhnya selesai, patung tersebut ternyata mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Patung megah itu setiap sore menjadi tempat selfie bagi warga yang melintas.
Ramli salah seorang warga yang kebetulan melintas di Jalan Trans Sulawesi mengaku terkejut saat melihat patung BJ Habibie. Momen itu digunakannya untuk selfie dan mengabadikan gambar.
"Ini menarik jadi apa salahnya langsung kami gunakan momen tersebut untuk selfie," kata Ramli.
Mereka meminta, karena patung ini tepatnya di depan gerbang pintu masuk Bandara Djalaludin Gorontalo maka Nama Bandara juga harus diganti menjadi Bandara BJ Habibie.
"Sepertinya agak sedikit lucu, kita melihat seperti di bandara Sukarno Hatta ada patung Bung Karno dan Bung Hatta, juga di Makassar ada patung Sultan Hasanudin yang juga diambil menjadi nama bandara, namun di Gorontalo lain, patungnya BJ Habibie kemudain nama bandaranya Djalaludin," ungkap Ramli sambil tersenyum.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement