5 Peristiwa Luar Angkasa yang Patut Dinanti Tahun Ini

Peristiwa astronomi apalagi yang patut disimak selama 2019? Berikut rangkumannya sebagaimana dilansir DW

Oleh DW.com diperbarui 08 Jan 2019, 06:30 WIB
Sayangnya, manusia di Bumi bisa melihat lebih dekat seperti apa permukaan Merkurius.

Liputan6.com, Jakarta - Meski tergolong sepi peristiwa, Indonesia bakal mengalami sejumlah peristiwa luar angkasa pada tahun ini.

Ambil contoh, gerhana matahari cincin di penghujung tahun. Selain itu, peristiwa luar angkasa apalagi yang patut disimak selama 2019? Berikut rangkumannya sebagaimana dilansir DW pada Selasa (8/1/2019).

1. Ramai Terbang ke Bulan

Setelah keberhasilan modul pendarat Chang'e-4 milik Tiongkok, sejumlah negara mengirim misi menyambangi ulan pada tahun 2019.

Sebuah perusahaan Israel, SpaceIL, telah menjadwalkan pendaratan Bulan pada Februari mendatang.

Sementara pada 30 Januari, Badan Antariksa India direncanakan meluncurkan Chandrayaan-2 dalam misi luar angkasa serupa setelah sempat tertunda selama hampir satu tahun.


2. Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Total di Amerika Serikat

Gerhana Matahari Parsial

Penduduk Bumi disambut oleh gerhana Matahari parsial.

Fenomena ini adalah yang kedua dari rangkaian delapan gerhana Matahari yang terjadi antara 13 Juli 2018 hingga 4 Desember 2021. Sayangnya gerhana Matahari kali ini hanya bisa dinikmati oleh penduduk di kawasan utara Tiongkok, Jepang, Mongolia dan sebagian kecil wilayah Rusia.

Gerhana Matahari Cincin

Setelah dilewatkan oleh berbagai fenomena antariksa, Indonesia akhirnya bisa menikmati peristiwa langit langka berupa gerhana Matahari cincin di penghujung tahun.

Pada 26 Desember, gerhana Matahari berbentuk cincin api ini akan melintasi sebagian wilayah Sumatera, tepatnya mulai dari pulau Simeulue, Sibolga, Padang Sidempuan, Dumai, Duri dan Kepulauan Riau


3. Gerhana Bulan

Gerhana bulan. (Ilustrasi: Huffington Post)

Gerhana Bulan Total

Fenomena langka yang bakal menyambangi Bumi pada 21 Januari 2019 adalah yang pertama dari dua gerhana Bulan tahun ini.

Namun sayangnya, gerhana Bulan total ini tidak bisa dinikmati penduduk Indonesia lantaran hanya bisa dilihat di benua Amerika dan langit barat Eropa dan Afrika.

Gerhana Bulan Parsial

Fenomena kosmik yang akan tiba pada 16 Juli 2019 hanya akan terlihat jelas di Afrika, Asia Tengah dan Selatan, Eropa Tenggara, tetapijuga bisa disimak menjelang matahari terbit di barat Indonesia.

Teleskop atau binokular juga bisa digunakan buat menyaksikan fenomena langit ini

 


4. Ragam Observasi Antariksa

Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam (NASA)

Pada 2018, NASA dan ESA mengirimkan empat misi penelitian ke luar angkasa.

Tahun ini para ilmuwan siap memanen data dari ke-empat wahana tersebut, yakni Parker Solar Probe yang mempelajari matahari, InSight untuk menyadap aktivitas tektonik di planet Mars, TESS yang bertugas melakukan sensus bintang di Galaksi Bima Sakti, dan BepiColombo yang memulai perjalanan panjang ke planet Merkuri.


5. Transit Merkurius

Pesawat Apollo 11 yang dijalankan Neil Armstrong dan Buzz Adlrin ketika mendekati Bulan. (NASA)

Pada 11 November mendatang planet Merkurius akan melintasi Matahari.

Peristiwa yang sangat langka ini bisa disimak dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter surya di benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Transit Merkurius selanjutnya baru bisa disimak lagi pada 2039.

Reporter: DW Indonesia

Sumber: DW.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya