Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi yang lahir pada bulan lalu di Texas, memecahkan rekor sebagai bayi terberat yang pernah dilahirkan di rumah sakit. Berat bayi yang diberi nama Ali itu mencapai 6,4 kilogram.
Baca Juga
Advertisement
Menurut catatan, bayi yang lahir di Rumah Sakit Medis Arlington itu menjadi bayi terbesar yang lahir di rumah sakit. Padahal menurut University of Rochester Medical Center, berat rata-rata bayi yang dilahirkan pada waktu yang tepat adalah sekitar 3 kilogram.
Jennifer dan Eric Medlock sebagai orangtua dari Ali mengatakan pada KTVT bahwa anak mereka dilahirkan lewat operasi caesar. Mereka memang sudah menduga bayi mereka adalah bayi yang besar karena anak sulung mereka sendiri, Annabelle, lahir dengan berat lebih dari 4 kilogram.
Kedatangan Ali adalah berkah bagi pasangan itu. Jennifer mengaku ia memiliki sindrom ovarium polikistik yang parah, yang dapat meningkatkan risiko infertilitas bagi wanita.
Annabelle yang kini berusia 2 tahun saja, dilahirkan dengan perawatan kesuburan. Karena itu, mereka telah bersiap-siap dengan perawatan kesuburan saat mereka mengetahui bahwa Jennifer mengandung bayi lagi.
"Tak masalah seberapa besar dia, aku sangat beruntung memilikinya," kata Jennifer.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Ali menghabiskan waktu satu minggu di unit perawatan intensif neonatal karena gula darah dan trombositnya rendah. Tapi setelah masalah tersebut terselesaikan, bayi itu diperbolehkan pulang. Sementara bagi Jennifer, pemulihannya butuh beberapa minggu lagi untuk sembuh karena ia menderita infeksi sekunder setelah melahirkan.
Bayi Jennifer amatlah besar. Sampai-sampai pada usia 2 minggu, bayi itu telah mengenakan pakaian untuk anak usia 3-6 bulan. Namun di samping itu, Ali amat sehat.
"Kami melewatkan ukuran nol dengan sangat cepat. Dia tidur dan makan dengan baik, hanya sedikit lebih besar dari bayi kebanyakan," ungkap Eric.
The Medlocks bahkan sempat memprediksi apa yang bisa dilakukan oleh Ali ketika ia dewasa dengan ukurannya tersebut, seperti bermain bola, pegulat, dan lainnya. Tapi bagi pasangan tersebut, mereka lebih suka membiarkan anak mereka yang memilih masa depannya.
"Ia dicintai. Ia dapat melakukan apa yang saja yang membuatnya bahagia," pungkas Eric.
Advertisement