Waspada Ancaman Teknologi Deepfake di Dunia Nyata

Teknologi ini juga dapat menciptakan wajah orang melalui gestur yang diciptakan oleh model.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2019, 19:00 WIB
Teknologi Face Recognition (Pengenalan Wajah). Kredit: Petapixel

Liputan6.com, Jakarta - Video di dunia maya telah menjadi daya tarik tersendiri. Tontonan yang disajikan pembuat vlog, aktor, atau tokoh menjadi hiburan yang asyik untuk penontonnya.

Namun, warganet kini harus waspada. Sebab, sejumlah ahli pemrograman membuat teknologi yang dapat mengganti wajah seseorang, termasuk dengan mimik yang diciptakan di video.

Teknologi ini juga dapat menciptakan wajah orang melalui gestur yang diciptakan oleh model.

Teknologi tersebut bernama Deepfake. Ia menggunakan dasar kecerdasan buatan dan deep learning yang berkaitan dengan sistem sistem neural objek.

Salah satu contoh bahaya teknologi Deepfake pernah diuji coba tim BuzzFeed dengan peniru gerakan, sutradara Jordan Peele.

Tim membuat video mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Dalam video Deepfake tersebut, Obama tampak mengucapkan kata-kata kasar kepada Presiden AS, Donald Trump.

Padahal video tersebut dibuat dari gerakan yang diciptakan Jordan. Sementara, suara Obama diambil dari potongan komentar mengenai film Black Panther. Wajah Obama diambil dari sejumlah foto.


Selebritas Hollywood Pernah Jadi Korban

Teknologi pemindaian wajah untuk mendeteksi penyakit langka. (Foto: Istimewa)

Penggunaan aplikasi yang mulai tenar di Reddit ini pernah menjadi pembicaraan karena menyasar sejumlah aktris Hollywood.

Dengan aplikasi ini, para aktris Hollywood berparas rupawan, semisal Emma Watson, Daisy Ridley, dan Sophie Turner, pernah menjadi korban.

Ancaman aplikasi ini sempat membuat resah anggota parlemen di AS. Dilaporkan Engadget, tiga anggota parlemen sempat melaporkan teknologi Deepfake ke Direktur National Intelligence AS.

"Video, gambar, atau audio yang dipalsukan dapat digunakan untuk menjadikan seoran individu target pemerasan atau kejahatan lainnya," kata anggota parlemen AS dalam suratnya, September 2018.


Senat AS Cemar

Phil Schiller menuturkan kecanggihan iPhone X dalam peluncuran di Steve Jobs Theatre, California, Selasa (12/9). Kelebihan iPhone X dibanding iPhone lainnya memiliki Face ID, pemindaian wajah untuk membuka kunci layar. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Anggota parlemen AS khawatir, mengingat teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang salah. Sehingga, mengancam keamanan nasional dan publik AS.

Di kanal video Youtube, sejumlah akun menggunakan aplikasi Deepfake untuk membuat konten lucu.

Salah satu akun yang membuat konten video menggunakan Deepfakes yaitu deepfakes.

Reporter: Dream

Sumber: Dream.co.id

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya