Wall Street Terdorong Penguatan Saham Amazon dan Netflix

Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) juga ikut menenangkan investor.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Jan 2019, 05:11 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street terdorong penguatan dua saham di sektor teknologi yaitu Amazon dan Netflix pada perdagangan sesi kedua Senin. Dimulainya pembiaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China juga membantu meredakan kekhawatiran pelaku pasar sehingga mendorong bursa saham AS ke zona hijau.

Mengutip Reuters, Selasa (8/1/2019), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,42 persen dan berakhir pada 23.531,35 poin. Sedangkan S&P 500 naik 0,70 persen menjadi 2.549,69. Untuk Nasdaq Composite menambahkan 1,26 persen menjadi 6.823,47.

kenaikan yang terjadi pada indeks acuan S&P 500 pada hari ini menambah penguatan yang telah dibukukan pada perdagangan Jumat kemarin yang berada di angka 3,4 persen.

Pada Jumat Wall Street mampu menguat setelah dana tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan sehingga meredakan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) juga ikut menenangkan investor.

Sebelumnya, kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global telah menyebabkan kemunduran yang tajam di pasar saham selama beberapa bulan terakhir.

Para analis memperkirakan bahwa kinerja perusahaan atau emiten yang terdaftar di Wall Street akan sangat terganggu jika terjadi perlambatan ekonomi global.

Namun setelah mencapai titik terendah dalam 20 bulan, indeks acuan S&P 500 mampu naik lebih dari 9 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Itikad Baik

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

China telah memiliki itikad itikad baik untuk bekerja sama dengan AS menyelesaikan konflik perang dagang yang terus menganggu kinerja Wall Street sepanjang tahun lalu.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengataan bahwa ia melihat peluang yang sangat baik penyelesaikan sengketa dagang dengan wajar.

Saat ini, kedua negara memulai pembicaraan tatap muka untuk pertama kalinya setelah adanya kesepakatan gencatan senjata selama 90 hari pada Desember kemarin.

"Hal utama adakan kemajuan yang tersirat pemerintah dalam pemebicaraan dengan China. Ini sesuatu yang dilihat pasar sangat penting," jelas analis Cherry Lane Investments, New Vernon, New Jersey, AS, Rick Meckler.

Sebanyak 9 dari 11 sektor dalam indeks utama S&P 500 naik. Indeks konsumer mengalami kenaikan tertinggi dengan melonjak 2,36 persen, dipimpin oleh kenaikan 3,44 persen saham Amazon.

Hhal tersebut membuat Amazon menjadi perusahaan yang paling berharga di Wall Street dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 797 miliar, melampaui kapitalisasi pasar Microsoft Corp yang mencapai USD 784 miliar.

Layanan streaming video Netflix, kontributor terbesar kedua yang mendorong penguatan indeks S&P 500 pada perdagangan Senin denngan naik 5,97 persen.

Perusahaan-perusahaan itu serta saham-saham teknologi dan profil konsumen lainnya telah pulih setelah turun tajam pada kuartal terakhir 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya