Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari lembaga keuangan internasional. Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengumumkan pengunduran dirinya usai enam tahun menjabat. Pengunduran diri ini berlaku mulai 1 Februari 2019.
Dalam penjelasan Bank Dunia, seperti mengutip laman BBC, Selasa (8/1/2018), Jim Yong Kim (59) memutuskan untuk bergabung dengan institusi swasta yang fokus pada peningkatan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang.
"Merupakan suatu kehormatan besar untuk melayani sebagai Presiden dari institusi yang luar biasa ini, yang penuh dengan individu yang penuh semangat yang didedikasikan untuk misi mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam hidup kita," ujar Jim Yong Kim dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Advertisement
Seharusnya Kim menduduki jabatan di Bank Dunia hingga 2022. Ini usai dirinya terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun kedua pada tahun 2017. Namun dengan pengunduran diri ini, Kim hanya menduduki jabatan di Bank Dunia dalam 6 tahun.
Adalah Kristalina Georgieva, CEO Bank Dunia yang akan menggantikan peran Jim Yong Kim untuk sementara waktu.
Jim Yong Kim merupakan kelahiran Seoul, Korea Selatan. Sebelum masuk ke Bank Dunia, dia sempat menempuh pendidikan sebagai dokter.
Dia kemudian dicalonkan oleh mantan presiden Barack Obama untuk masa jabatan pertama dan kedua sebagai kepala Bank Dunia. Dia pernah masuk peringkat 41 dalam daftar People Power 2018 dari Forbes.
Secara tradisional, Presiden Bank Dunia dinominasikan oleh Amerika Serikat (AS). Sedangkan lembaga keuangan lain, Dana Moneter Internasional (IMF) dipilih oleh negara-negara Eropa.
Namun, ketika Jong Yong Kim pertama kali ditunjuk pada 2012, ada tekanan yang tumbuh dari negara-negara di belahan bumi selatan untuk memilih kandidat dari negara berkembang.
Kebijakan Jim Yong Kim
Terkait pengunduran diri Kim ini, Bank Dunia mengatakan akan segera memulai proses untuk menunjuk seorang pengganti.
Di bawah kepemimpinan Jim Yong Kim, banyak hal dilakukan Bank Dunia. Hal yang diingat, salah satunya, kebijakan tentang perubahan iklim.
Meski tampak berupaya menghindari pertikaian dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tetapi kebijakannya kerap bertentangan dengan pendekatan Donald Trump.
Bank Dunia diketahui telah mengakhiri dukungan terhadap proyek-proyek bertenaga batubara. Ini bertolak belakang dengan janji Trump untuk menghidupkan kembali industri batu bara AS.
Bank Dunia memiliki kewenangan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan internasional. Dibentuk pada tahun 1947 untuk membantu membangun kembali negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II, lembaga ini mendukung proyek-proyek infrastruktur dengan pinjaman tradisional, kredit tanpa bunga, dan hibah.
Advertisement