KPU Tetapkan 6 Segmen Debat Perdana Capres-Cawapres

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan dalam rapat tersebut ‎tata ruang panggung debat capres, dan terpenting adalah susunan acara bagi para calon kepala negara tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2019, 09:16 WIB
Ketua KPU Arief Budiman menunjukkan kotak suara Pemilu 2019. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta Susunan acara dalam debat pertama capres-cawapres untuk P‎ilpres 2019 selesai dibahas. Keputusan itu didapat dalam rapat bersama dengan Komisi Pemilu Umum (KPU), bersama dengan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Prabowo-Sandi.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan dalam rapat tersebut ‎tata ruang panggung, dan terpenting adalah susunan acara bagi para calon kepala negara tersebut.

"Soal lay out ruangan sudah diputuskan termasuk posisi meja dan kursinya, jumlah undangan juga dan yang terpenting sudah tuntaskan susunan acara debat," ujar Arief di Kantor KPU, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Arief juga menuturkan, dalam debat perdana ada enam segmen. Pertama, segmen penyampaian visi dan misi dari masing-masing pasangan calon.

Kemudian kedua dan ketiga adalah menjawab pertanyaan terbuka. Lalu, nantinya para capres dan cawapres menjawab pertanyaan yang sudah disusun oleh panelis.

Selanjutnya untuk segmen keempat dan kelima adalah, masing-masing pasangan calon melemparkan pertanyaan kepada calon lainnya. "Jadi segmen itu menjawab pertanyaan yang disusun masing-masing paslon," katanya.

Terakhir adalah, KPU memberikan waktu kepada pasangan capres dan cawapres untuk menyampaikan penutup alias closing dalam debat perdana tersebut.

"Setelah dilakukan debat selesai, kami juga menyepakati akan dilakukan konfrensi pers bersama dari tim kampanye 01 dan tim kampanye 02," ung‎kapnya seperti dilansir dari Jawapos.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ciptakan Kultur Baru

KPU juga menginginkan, bahwa setiap proses dilakukan bersama-sama para kedua belah pihak dari tim kampanye Prabowo-Sandi dan juga Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena ingin menciptakan kultur baru walaupun persaingan tapi tetap bisa bergandengan tangan.

"Kami ingin membangun kultur baru bahwa pemilu ini bisa dilakukan kompetisinya selalu bergandengan tangan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya