Imbas Perang Dagang, Jumlah Perusahaan Tiongkok di CES 2019 Turun 20 Persen

Jumlah peserta pameran CES 2019 yang berasal dari perusahaan Tiongkok menurun 20 persen ketimbang CES tahun lalu.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Jan 2019, 13:30 WIB
CES 2019 (Foto: Gizmochina)

Liputan6.com, Las Vegas - Bicara soal perusahaan teknologi dan inovasi, Tiongkok kini jadi salah satu negara yang sangat maju.

Buktinya, sekarang sangat banyak perusahaan teknologi asal Tiongkok yang sudah mendunia, tak kalah dengan perusahaan teknologi di negara-negara lain.

Saking banyaknya jumlah perusahaan teknologi Tiongkok yang inovatif, mereka turut berperan penting dalam pameran teknologi terkini.

Bahkan, di ajang Consumer Electronic Show (CES) yang diselenggarakan tiap tahun di Las Vegas Amerika Serikat, perusahaan Tiongkok menjadi bagian substansial dari lebih dari 4.000 peserta pameran yang berpartisipasi di dalamnya.

Sayangnya, pada CES 2019 ini, ada penurunan jumlah perusahaan Tiongkok yang menjadi peserta pameran.

Berdasarkan laporan South China Morning Post via Gizmochina, Selasa (8/1/2019), jumlah peserta pameran dari perusahaan Tiongkok menurun 20 persen ketimbang CES tahun lalu.

Acara yang disebut-sebut sebagai pameran teknologi terbesar di dunia tersebut dihadiri sekitar 175 ribu orang per tahunnya.

Sayangnya, acara itu ikut terdampak perang dagang antara Tiongkok dan AS yang tengah terjadi.

 


Tahun Lalu Ada 1.511 Perusahaan

Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Menurut data dari penyelenggara CES, Consumer Technology Association (CTA), jumlah perusahaan Tiongkok yang terdaftar menjadi eksibitor sebanyak 1.211 perusahaan teknologi.

Jumlah ini turun 20 persen ketimbang tahun lalu yang mencapai 1.551 perusahaan Tiongkok.

Angka tersebut juga lebih rendah ketimbang perusahaan AS yang ikut jadi eksibitor, di mana jumlahnya sebanyak 1.751 perusahaan per 4 Januari 2018.

Dalam pernyataannya, CTA menyebut luas lantai yang digunakan oleh perusahaan Tiongkok tahun ini untuk pameran sama dengan tahun lalu.

Pasalnya, untuk perusahaan besar panitia menawarkan space yang lebih besar untuk booth dan sebaliknya untuk perusahaan kecil.


Dampak Perang Dagang Tiongkok-AS

Presiden AS, Donald Trump menjabat tangan Presiden China, Xi Jinping saat jamuan makan malam di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Kedua pemimpin negara tersebut diagendakan akan menghabiskan waktu bersama secara privat. (AP Photo/Alex Brandon)

CTA juga menyebutkan, pengurangan tersebut memperlihatkan dampak hubungan datang antara Tiongkok dan AS yang tengah memanas dalam beberapa waktu ini.

Sekadar informasi, pameran teknologi ini seringkali membawa nama-nama besar seperti Huawei Technologies dan banyak pemasok komponen untuk memamerkan barang-barang terbaru mereka.

Direktur Pelaksana Kelompok Riset Pasar Tiongkok Shaun Rein mengatakan, "perusahaan-perusahaan Tiongkok khawatir, tarif dari perang dagang. Pasalnya, menghadiri pameran seperti CES itu mahal dan dengan retorika dari Presiden AS Donald Trump terhadap teknologi Tiongkok, perusahaan Tiongkok ini memikirkan kembali strategi mereka dalam berinvestasi di AS."

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya