Liputan6.com, Jakarta - Tes personaliti menjadi sesuatu yang populer untuk beberapa perusahaan terhadap karyawannya. Hal ini dilakukan dengan memberikan sederet pertanyaan-pertanyaa pada karyawannya, dan dipercaya bahwa hal ini digunakan untuk lebih memahami pekerja mereka, serta dapat lebih membangun komunikasi yang baik.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah tes digunakan untuk menentukan atau mendapatkan sebuah prediksi kepribadian seseorang. Kepribadian ini diprediksikan untuk memprediksi bagaimana dia saat berkerja nantu, namun banyak orang meragukan bagaimana akuransi hasil prediksi terhadap kepribadian tersebut.
Dikutip dari Forbes.com, dikatakan bahwa tes kepribadian memiliki manfaat dan dapat membantu, namun dikatakan juga bahwa masih ada keraguan atas akuransi dari tes tersebut. Kenapa?
Dijelaskan adanya kemungkinan bahwa seseorang melakukan kecurangan dengan tidak menjawab sesuai dengan dirinya, melainkan menjawab dengan jawaban yang dapat membuat hasil kepribadiannya menjadi baik.
Ahli Forbes Human Resources Council membagikan seberapa penting tes kepribadian dalam memprediksi kinerja seseorang :
1. Perlu untuk menentukan kebudayaan Anda terlebih dahulu
Budaya apa yang kamu miliki dapat mempengaruhi kecocokan kamu dengan perusahaan. Mereka akan melihat identitas dan tren tempat kerja dan kecocokkannya dengan dirimu.
2. Tes kepribadian adalah sebuah indikator yang tidak konsisten
Tes kepribadian dianggap sebagai indikator yang tidak konsisten. Dikatakan juga uji kompetensi dan kognitif, serta studi kasus sebagai cara yang lebih baik secara empiris untuk mengevaluasi kinerja.
3. Tes kepribadian tidak memberitahu semuanya
Tes kepribadian dianggap tidak memberitahu semuanya tentang seseorang itu cukup baik atau tidak di lingkungan pekerjaannya. Ketika kamu memiliki waktu untuk memahami kepribadian seseorang, bagaimana cara berkomunikasi, memotivasi dalam banyak persoalan, atau perubahan serta konflik. Tes kepribadian tidak memberitahu bagaimana interaksi yang membantu kesuksesan timmu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
4. Organisasi Memerlukan Sesuatu yang Lebih Dinamis
Mesin-mesin untuk proses menentukan kandidat pekerja diperlukan, hal yang menjadi kuncinya adalah sebuah kunci untuk apa yang dibutuhkan dalam sebuah tes.
5. Tes kepribadian hanya satu poin data saja
Sebuah organisasi perlu mendefinisikan budaya atau kompetensi yang dipelukan untuk keberhasilan, di mana ini akan membantu indikator untuk sebuah tes.
6. Tes bias dan mengurangi keanekaragaman
Memiliki tes bias yang digunakan untuk menyeleksi suatu, dan berdampak pada memiliki suatu yang seragam, dapat membuat penurunan produktifitas.
7. Harus memiliki karyawan untuk mengukur kesesuaian
Kalian harus memiliki seseornag yang dapat mengukur kinerja yang dimiliki seseorang, karena apa yang diberitahukan dalam tes kepribadian tidak sepenuhnya kita gunakan untuk mengukur kinerja seseorang.
8. Penilaian memberikan petunjuk, bukan aturan
Tes kepribadian sebagai inventaris yang memberikan wawasan tentang perilaku bawahan. Jadikan tes ini sebagai sebuah panduang, bukan aturan untuk penilaian langsung terhadap mereka
Advertisement
9. Kandidat Mungkin Memberitahu Apa yang Mereka Pikirkan dan Apa yang Mau Kamu Dengar
Tes kepribadian berguna untuk mengumpulkan data, mungkin mereka akan memberikan apa yang ingin kamu dengar, bukan yang sebenarnya. Dikatakan semakin besarnya suasana santai, maka semakin besar kemungkinan mereka akan mengatakan yang sebenarnya.
10. Ajukan pertanyaan lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran calon yang lebih baik
Dikatakan bahwa tes kepribadian sebagai pembuka percakapan yang lebih baik versi indikator murni.
11. Tes memberitahu kandidat lemah dan kuat
Sebuah tes kepribadian tidak memberitahu bagaimana kinerja yang dimiliki oleh seseorang, namun tes kepribadian akan memberikan di mana kelemahan dan kekuatan yang dimiliki seseorang, di mana itu dapat digunakan sebagai panduan untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan.
12. Jangan gunakan tes kepribadian sebagai faktor penentu
Tes kepribadian mungkin menjadi suatu yang menarik dan membantu untuk meningkatkan komunikasi, namun tes kepribadian dikatakan sebagai suatu yang tidak bisa dijadikan penentu dalam perekrutan karena kekuatan, kecocokan, dan komitmen adalah suatu yang diperlukan oleh seseorang dalam bekerja.
Reporter :
Lea Citra Santi Baneza
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta