MotoGP: Rossi Minta Yamaha Ikuti Honda-Ducati

Rossi meminta Yamaha menambah sumber daya manusia sebelum MotoGP 2019 dimulai.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Jan 2019, 08:00 WIB
Penampilan pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi pada balapan MotoGP Valencia 2018. (JAVIER SORIANO / AFP)

Liputan6.com, Milan - Yamaha tak bisa bersaing dengan Ducati dan Honda dalam dua musim terakhir di ajang MotoGP. Bahkan, pada musim lalu, Yamaha hanya memenangkan satu balapan.

Ya, Yamaha hanya memenangkan MotoGP Australia dari 19 balapan yang dilakukan. Pembalap Yamaha yang berhasil naik podium pertama adalah Maverick Vinales.

Karena hal tersebut, rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi meminta timnya melakukan banyak perubahan. Bahkan, dia meminta tim Garpu Tala meniru Honda dan Ducati demi bersaing di MotoGP 2019.

"Dalam beberapa waktu, terutama 1,5 tahun lalu situasi teknikal di MotoGP banyak berubah," kata Rossi seperti diberitakan oleh Auto Sport.

Rossi sendiri pada MotoGP 2018 tak berhasil memenangkan balapan. Namun, dia finis di posisi ketiga, dengan raihan 198 poin, di bawah Andrea Dovizioso (245 poin) dan Marc Marquez (321 poin).

 


Tambah Sumber Daya

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (JOSE JORDAN / AFP)

Lebih lanjut, Rossi mengatakan, Yamaha harus menambah sumber daya manusia. Pembalap berusia 39 tahun itu mendesak Yamaha bergerak cepat untuk menyaingi Ducati dan Honda.

"Ducati yang pertama melakukan langkah dengan kuantiias sumber daya manusia dan mekanik. Jumlahnya hampir menyamai Formula 1, sementara sisanya masih sangat jauh."

"Honda mengikuti dan saya sudah bilang mengenai hal ini. Untuk memenangi MotoGP saat ini, anda mesti melakukan usaha seperti ini. Kita harus melihat hal itu terjadi di Yamaha," dia menambahkan.

 


Misi Sulit

Jika berhasil merengkuh mahkota juara dunia MotoGP pada 2019, Rossi akan menjadi pembalap tertua pada kategori tersebut. Dia juga akan menempati posisi keempat dalam kategori pembalap yang menjadi juara dunia di berbagai kategori dan format.

Posisi pertama ditempati Hermann Paul Muller, yang berusia 45 tahun 331 hari saat menjadi juara dunia 250cc pada 1955. Posisi kedua adalah Fergus Anderson yang jadi juara dunia pada usia 45 tahun 215 hari di kelas 350cc 1954. Urutan ketiga dihuni Rolf Biand yang meraih gelar juara Sidecar pada 1994 saat berusia 43 tahun 1963.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya