Liputan6.com, Jakarta - Sikap Wasekjen Partai Demokrat (Partai Demokrat), Andi Arief dinilai bertentangan dengan citra politik santun yang selama ini dibangun oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu dinilai mengancam elektabilitas Partai Demokrat.
Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan, Andi Arief sangat terlihat suka memunculkan kontroversi dengan ikut menyebar kabar hoaks. Dia juga menggunakan politik ofensif dengan serangan frontal ke kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Advertisement
Hal itu dinilainya menimbulkan permasalahan terhadap Partai Demokrat. Karena pola yang digunakan Andi Arief berbeda dengan citra yang selama ini terbangun di mata publik.
"Hal ini sekaligus membingungkan pemilih tentang karakteristik Partai Demokrat. Strategi SBY yang membangun citra dirinya sebagai politisi santun sekaligus karakter Partai Demokrat sebagai partai yang santun dapat terkikis oleh pernyataan-pernyataan Andi Arief yang cenderung ofensif," kata Firman Manan, Selasa (8/1/2019).
Dengan demikian, lanjutnya, karakteristik Partai Demokrat menjadi tidak jelas di mata publik. Tak lagi sesuai dengan pola pencitraan yang hendak dibangun oleh SBY. Apabila hal tersebut terjadi, bukan tidak mungkin ada konsekuensi penurunan tingkat elektabilitas Partai Demokrat.
"Secara ekstrem, dapat terjadi kondisi di mana Partai Demokrat akan menghadapi kesulitan untuk menembus angka parliamentary threshold sebesar 4% pada Pileg 2019, sehingga Partai Demokrat terancam posisinya untuk kembali masuk ke DPR periode 2019-2024," ungkapnya.
Menyikapi potensi penurunan tingkat elektabilitas, dia menilai SBY sebagai ketua umum, harus kembali menekankan kader-kadernya untuk menggunakan strategi politik santun. Dan tidak melakukan serangan frontal dalam membangun citra partai.
"SBY harus melakukan pendisiplinan terhadap kader-kader partai, untuk mencegah karakteristik politik santun dari Partai Demokrat tergerus oleh manuver yang dilakukan oleh kader-kader Partai Demokrat seperti Andi Arief," tandas Firman Manan.
Disiplinkan Prajuritnya
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai citra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terancam. Gara-garanya hoaks yang disebarkan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal tujuh kontainer berisi surat suara dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Nanti citra Pak SBY yang bagus itu bisa turun. Jangan sampai citra SBY bisa turun karena prajuritnya," ujarnya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2018).
Arya menyarankan, Presiden ke-6 RI itu mulai menertibkan anak buahnya. Ia merasa, banyak pernyataan nyeleneh keluar dari mulut politisi Demokrat seperti Andi Arief.
"Tolong didisiplinkan prajuritnya. Karena kami lihat pasukannya agak banyak yang nyeleneh nih, beberapa kira-kira ada banyak yang nyeleneh ini," kata politikus Perindo itu.
Arya kasihan dengan SBY. Sebab, menurutnya, tidak hanya SBY saja yang terdampak, tapi institusi partai dan elektabilitas Demokrat bisa anjlok.
"Nanti yang rusak nama Pak SBY nanti yang rusak nama Demokrat, nanti bisa menurunkan elektabilitasnya Demokrat," ucapnya.
Advertisement