Pertama Kali, Program Satu Juta Rumah Lampaui Target

Secara keseluruhan, dari 2015 sampai dengan 2018 total telah terbangun sebanyak 3.542.318 unit rumah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jan 2019, 09:45 WIB
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan KPR hingga semester I-2017 menjadi 11,7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, capaian Program Satu Juta Rumah (PSR) per 31 Desember 2018 mencapai 1.132.621 unit atau melebihi target.

"Pada 2018 ini, untuk pertama kalinya jumlah pembangunan rumah di Indonesia dapat menembus satu juta unit rumah. Persisnya 1.132, 621 unit rumah," ungkap Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangannya, Rabu (9/1/2019).

Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 April 2015, secara bertahap capaian program ini terus meningkat. Yakni pada 2015 sebanyak 699.770 unit, 2016 sebanyak 805.169 unit, dan 2017 sebanyak 904.758 unit.

Secara keseluruhan, dari 2015 sampai dengan 2018 total telah terbangun sebanyak 3.542.318 unit rumah.

Khalawi menyatakan, kemampuan pemerintah dalam penyediaan hunian melalui dana APBN hanya sekitar 20 persen, terutama untuk rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Kemudian sekitar 30 persen berasal dari subisidi KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sisanya merupakan rumah yang dibangun oleh masyarakat secara swadaya dan pengembang perumahan secara formal," sambungnya.

Dari capaian 1.132.621 unit pada 2018, terbagi 69 persen atau 785.641 unit merupakan rumah MBR, serta 31 persen atau 346.980 unit rumah non MBR. Untuk kategori rumah MBR, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berhasil membangun sebanyak 217,064 unit rumah.

Angka ini terdiri dari rumah susun (Rusun) sebanyak 11,655 unit, rumah khusus 4,525 unit, dan rumah swadaya sejumlah 200.884 unit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kotribusi

Pengunjung melihat maket rumah di pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kontribusi Pemerintah Daerah (Pemda) tercatat 111,821 unit rumah MBR terdiri pembangunan Rusun sebanyak 9.430 unit, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru (BSPS PB) sebanyak 6.937 unit, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas (BSPS PK) sebanyak 95.454 unit.

Rumah MBR yang dibangun pengembang sebanyak 447.364 unit, CSR 458 unit dan masyarakat sebanyak 8.934 unit. Untuk rumah non MBR sebanyak 290,656 unit dibangun oleh pengembang dan 56,324 unit dibangun masyarakat.

Untuk 2019, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menargetkan pembangunan Rusun sebanyak 6.873 unit, Rumah Swadaya 206.500 unit, Rumah Khusus 2.130 unit, dan bantuan Prasarana Sarana Umum bagi 13 ribu unit seperti jalan lingkungan, tempat pengolahan sampah dan jaringan air minum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya