Liputan6.com, Jakarta Kampanye imunisasi MR (measles rubella) atau campak rubella sudah dihentikan tapi pelayanan imunisasi MR tetap dilanjutkan seperti disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kemenkes, Anung Sugihantono.
"Layanan imunisasi untuk campak dan rubella tetap dilanjutkan sebagai bagian dari pelayanan,” ucap Anung saat bersama wartawan di Kantor Kementerian Kesehatan Kuningan Jakarta pada Senin (7/1/2019).
Advertisement
Mengingat cakupan imunisasi MR di luar Pulau Jawa keseluruhan baru mencapai 72,79 persen, Anung menegaskan perlu menguatkan surveilans penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
"Kami sekarang melakukan pemetaan risiko wilayah atau potensi wilayah yang perlu diwaspadai terjadinya PD3I. Variabelnya secara makro mencakup target imunisasi, kegiatan laporan surveilans, dan pelaporan surveilans pasif di RS,” kata Anung seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Rabu (9/1/2019).
Terkait pelaporan surveilans pasif di rumah sakit, itu bukan hanya soal cakupan saja tapi juga Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Dalam 6 bulan ke depan, Anung berharap akan ada data yang dapat diolah dari berbagai hal yang berkaitan dengan imunisasi, surveilans, dan risiko di lapangan saat dilakukan kampanye campak-rubella selama 2 tahun terakhir.
“Harapannya di akhir 2019 semua jenis cakupan imunisasi di atas 95 persen per kabupaten/kota di Indonesia,” tutup Anung.
Saksikan juga video menarik berikut