Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang ingin sepeda motor baru bergaya retro, maka pilihannya adalah Benelli Motobi 200 Evo atau Kawasaki W175. Keduanya menawarkan nilai desain retro unik sekaligus menjadi alternatif bagi yang bosan dengan motor mainstream. Tapi mana yang lebih baik? Pilih Benelli Motobi Evo 200 atau Kawasaki W175?
Kalau cuma memilih berdasar desain, jawabannya sangat jelas. Motobi 200 Evo bergaya cruiser bak moge dengan stang lebar, posisi duduk agak rendah dan kaki bertengger ke depan. Aura klasik tampil melalui desain yang telanjang dan minim sudut. Lampu depan, sein serta panel instrumen juga didesain bulat agar karakternya retro makin kuat. Dari sisi modern, hadir lewat kemunculan panel instrumen digital.
Baca Juga
Advertisement
Sementara W175 gayanya lebih klasik seperti baru keluar pabrik era 1960-an. Tampilannya memang sederhana tanpa banyak aksesori. Tapi di sinilah keunggulannya. Desain W175 sengaja dibuat seperti ini agar bisa dimodifikasi dengan mudah. Alasannya dipicu oleh tren modifikasi sepeda motor yang kembali kepada pakem retro.
Tinggal sesuaikan selera. Apalagi keduanya punya harga tak jauh beda. Benelli memberi harga Motobi 200 Evo Rp 31,7 juta. Sedang W175 standar Rp 29,8 juta dan Rp 31,1 juta untuk varian SE.
Perbandingan spesifikasi keduanya juga sangat bersaing. Paling berbeda dari spesifikasi performa. Motobi 200 Evo menggendong mesin satu silinder 192 cc berpendingin oli dan sudah didukung sistem injeksi bahan bakar. Sementara W175 kapasitas mesinnya sedikit lebih kecil, 177 cc berpendingin cairan dan masih memakai karburator belum injeksi. Dari spesifikasi mesin, Motobi 200 Evo unggul tipis dari W175. Selain output lebih besar, pemakaian sistem injeksi juga jadi nilai unggul.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Untuk fitur, Motobi 200 Evo punya speedometer digital, suspensi belakang dilengkapi tabung, kickstarter dan elektrik serta rem cakram di kedua roda. Sayang suspensi depan masih standar teleskopik, belum upside down. Kawasaki membekali W175 agak minim. Tachometer dan indikator bahan bakar harus absen, meski ada speedometer. Begitu juga dengan kickstarter, hanya ada elektrik. Suspensi depan upside down jadi fitur paling mewah yang dipunya W175.
Jadi, dari segi fitur dan harga, perbedaannya memang tak signifikan. Dasar pemilihan paling benar melihat desain dan performa. Dengan itu, kami pilih Benelli Motobi 200 Evo. Selain mesin dan angka performa lebih tinggi, desain Motobi 200 Evo juga lebih berkelas. Sementara daya tarik tertinggi W175 cuma dari desain retro klasiknya. Ada aura bak motor merek mewah dari Motobi 200 Evo. Sekilas, orang tak bakal mengira kalau motor buatan Cina dan banderol harganya Rp 30 jutaan.
Sumber: Oto.com
Advertisement