Liputan6.com, Jakarta Revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, Bali, akan segera dipercepat. Nantinya, sampah yang ada di sini akan dikelola dan diubah menjadi tenaga listrik melalui pembangkit listrik berbasis teknologi yang ramah lingkungan.
Kepala UPT Pengolahan Sampah Dinas PUPR, Ni Made Armadi, mengungkapkan sejauh ini proses revitalisasi berjalan sangat alot. Sebab, hasil lelang yang dilakukan selama ini belum mendapatkan mitra yang tepat untuk melakukan pembangunan fisik.
Advertisement
"Selama ini belum berjalan mitranya karena kita lelang-lelang belom berhasil. ternyata dari Waskita dia mau makanya dia (ditunjuk)," katanya usia melakukan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
NI Made menyebut, dengan keterlibatan Waskita dalam proyek ini maka proses revitalisasi ini akan segera dikebut. Berdasarkan hasil rapat yang dipimpin oleh Menko Luhut Binsar Panjaitan, dikatakan dia, proses groundbreaking akan dilakukan akhir Januari tahun ini.
"Artinya karena ini proyek strategis nasional jadi harus segera dilakukan. Sudah segera berjalan bulan depan tanggal 29 Januari ini groundbreaking," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra, mengakui dalam proses ini pihaknya baru dilibatkan. Dengan keterlibatan ini diharapkan dapat segera diselesaikan melalui sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Baru kali ini saya rapat. Iyaa kita bisa sebagai investor bisa sebagai kontraktor," sebutnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Kemitraan BUMN
Diketahui, dalam rapat koordinasi tersebut Pemerintah Daerah Bali menyetujui PT Indonesia Power bermitra dengan PT Waskita Karya, sebagai investor pada proyek pengolahan sampah Sambargita di Suwung. Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi BUMN selaku agen pembangunan.
Sebagai informasi estimasi total volume sampah hari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan yang dikenal sebagai Sarbagita, adalah 1.200 ton per hari. Dengan jumlah tersebut maka proyeksi kapasitas hasil pembangkitan listrik dari pengolahan sampah adalah 15-20 MW.
Adapun estimasi nilai investasi pada proyek pembangkit listrik ini mencapai USD 120 juta. Dengan skema pendanaan penugasan melalui PLN kepada Indonesia Power. Sementara Lokasi PLTSa akan dikembangkan pada TPA Suwung, Denpasar dengan luas lahan adalah 10 hektare.
Advertisement