Pengguna Smartphone Samsung Alami Kesulitan Hapus Aplikasi Facebook

Sejumlah pengguna smartphone Samsung mengalami kesulitan menghapus aplikasi Facebook dari perangkatnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Jan 2019, 09:00 WIB
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna smartphone Samsung mungkin kini tengah mengalami kesulitan menghapus aplikasi Facebook dari perangkatnya.

Informasi ini mulanya dialami oleh sejumlah pengguna Samsung yang berupaya meng-uninstall Facebook dari smartphone mereka.

Alih-alih terhapus, laporan Bloomberg News justru menyebut, para pengguna mengatakan aplikasi Facebook di perangkatnya bisa di-disable tetapi tak bisa dihapus.

Pengalaman tersebut diunggah pengguna ke forum obrolan, salah satunya ke Android Central.

Sejumlah smartphone milik Samsung memang di dalamnya sudah terpasang aplikasi Facebook tanpa pengguna menginstalnya.

Tidak hanya itu, vendor smartphone Korea Selatan ini juga merilis sejumlah aplikasi yang menghubungkan perangkatnya ke Facebook.

Dalam laporan CNET yang Tekno Liputan6.com kutip, Kamis (10/1/2019), salah satu aplikasi yang dimaksud adalah Samsung Mobile yang meminta izin untuk mengakses 36 informasi tentang pengguna dan temannya di Facebook.

Informasi yang diakses mulai dari unggahan foto milik teman, afiliasi religi, hingga pandangan politik.


Facebook: Disable Sama dengan Uninstall

Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Sementara itu, aplikasi Galaxy S4, meminta lebih sedikit informasi soal teman. Meski begitu, aplikasi bawaan Samsung ini mengintip tanggal lahir pemilik, update status, jadwal acara, foto, hingga video.

Kepada Bloomberg, Samsung menyebut, aplikasi Facebook yang sudah diinstal sebelumnya pada beberapa smartphone tidak lagi berjalan setelah pengguna menonaktifkannya.

Jawaban Facebook pun serupa, aplikasi yang sudah di-disable atau dinonaktifkan sebenarnya layaknya aplikasi yang sudah dihapus. Artinya, aplikasi yang sudah dinonaktifkan tidak lagi bisa mengumpulkan atau mengirim informasi pengguna ke Facebook.

Sekadar informasi, keluhan pengguna ini muncul setelah adanya sejumlah insiden yang melibatkan integritas data di Facebook.


Kasus Pelanggaran Data dan Peretasan Facebook

Ilustrasi Facebook. Dok: theverge.com

Desember lalu misalnya, media The New York Times melaporkan bahwa jejaring sosial ini memberikan akses informasi pengguna ke Netflix, Spotify, dan Microsoft.

Perusahaan-perusahaan di atas dikabarkan memiliki akses untuk mengintip data pribadi pengguna. Masih dalam bulan yang sama, Facebook juga menemukan bug di platform mereka.

Gara-gara bug ini, sebanyak 6,8 juta foto penggunanya terekspos.

Sementara itu, pada September lalu, Facebook menemukan adanya peretasan yang mempengaruhi 50 juta penggunanya.

Akibat peretasan tersebut, tombol "View As" pun bisa diakses oleh penyerang. Dia kemudian mengakses nama, alamat email, nomor telepon, serta informasi-informasi lain milik 29 juta orang pengguna.

Tidak hanya itu, hacker saat itu juga mengakses informasi tanggal lahir, kampung halaman, hingga tempat kerja milik 14 juta pengguna Facebook.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya