Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad angkat bicara terkait teror yang menimpa dua pemimpin KPK. Menurut dia, teror ini terjadi karena kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan tidak terungkap.
"Dari dulu saya bilang kalau kasus penyiraman Novel Baswedan tidak diungkap, maka dampaknya itu akan menimpa pimpinan lain. Pimpinan lain bisa terkena juga," kata dia di RSCM, Rabu (9/1/2019).
Advertisement
"Nah sekarang terbukti hari ini, jadi kuncinya itu. Kalau kasus Novel enggak pernah terungkap ya sudah," ujar Samad.
Dia menjelaskan, tidak terungkapnya pelaku penyiraman Novel Baswedan membuat mereka leluasa untuk melakukan kejahatan kepada korban yang lain.
"Pelakunya menanggap kalau kita melakukan sesuatu kita tidak pernah dibawa ke pengadilan, tidak pernah beri hukum dan diungkap, maka dia berani lagi melakukan, itu sebenarnya," ujar Samad.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saran untuk Jokowi
Abraham menyarankan, Presiden harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Sebab, itu perlu untuk membuat kasus Novel Baswedan semakin benderang.
"Kalau kasus Novel sudah terungkap, kasus ini bisa terungkap," ucap Abraham.
Advertisement