Liputan6.com, Jakarta Maraknya kegiatan jual beli online (e-commerce) rupanya tak membuat toko offline di pusat perbelanjaan sepi pengunjung. Hal itu berdasarkan laporan Colliers International Indonesia.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan, masyarakat masih berminat datang ke toko offline di pusat perbelanjaan untuk mencari pengalaman yang tak didapatkan saat berbelanja online.
Advertisement
"Kalau melihat tren, apakah online shopping berpengaruh pada offline shopping? Di Indonesia pengaruhnya ternyata tidak besar. Orang masih ramai datang ke mal untuk mencari sebuah pengalaman, bukan hanya beli barang," ujar dia di World Trade Center I, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Selain itu, saat ini banyak shopping center yang mulai memperluas fungsinya dari sekedar tempat belanja menjadi ruang yang bisa dipakai untuk suatu pertemuan resmi. "Shopping center juga sekarang bisa jadi tempat meeting," sambungnya.
Ekonomi Membaik
Dia pun berharap, perekonomian Indonesia dapat terus membaik sehingga bisa meningkatkan kegiatan usaha di sektor ritel seperti di pusat perbelanjaan atau mall.
"Memang di 2018 ini ritel belum terlalu bagus. Kalau ekonomi maju, sarana transportasi baru seperti LRT dan MRT terbangun dan berjalan, semoga sektor ritel ke depan akan lebih maju," ungkap dia.
Lebih lanjut, Ferry juga memperkirakan, pihak operator mal pada 2019 ini belum akan menaikan harga sewa toko dan outlet hingga akhir tahun.
"Secara proyeksi, harga sewanya stagnan. Kemungkinan beberapa operator mall masih menahan harga sewa sampai akhir tahun. Mungkin hanya mall-mall besar dan sudah punya nama saja yang mungkin memberikan perubahan harga sewa jadi lebih tinggi," tutur dia.
Advertisement