Heboh Harta Karun dari Tiongkok di Karawang, Ternyata...

Penemuan replika kapal layar dan burung bangau yang diduga harta karun itu semakin heboh ketika informasinya beredar di media sosial.

oleh Abramena diperbarui 10 Jan 2019, 07:41 WIB
Ilustrasi harta karun (iStock)

Liputan6.com, Karawang - Penemuan replika perahu layar dan burung bangau terbuat dari emas di aliran sungai Manuk di Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Karawang, membuat geger warga sekitar. Semula, temuan tersebut diperkirakan harta karun peninggalan dinasti China. 

Orang pertama yang menemukannya barang diduga harta karun ini adalah Inah (55). Replika itu ditemukan pada Selasa, 8 Januari 2019, pada pukul 07.00 WIB.

Penemuan replika kapal layar dan burung bangau yang diduga harta karun itu semakin heboh ketika informasinya beredar di media sosial. Untuk mengamankan dan mengetahui asal-usul benda berwarna kuning keemasan itu, Kepolisian Resor Karawang menyita kedua barang tersebut dan menggandeng Dinas Pariwisata bagian Purbakala Karawang.

Petugas Dinas Pariwisata bagian cagar budaya Irwan Zulkarnaen mengatakan, kedua barang tersebut bukan bagian dari barang kuno atau harta karun yang terbuat dari emas melainkan barang biasa buatan dalam negeri yang sering digunakan etnis China sebagai suvenir atau persembahan kepada leluhur.

Dia menambahkan, replika berbentuk burung terbuat dari logam kuningan, sedangkan perahu layar terbuat dari cetakan fiber.

"Dalam tradisi China replika barang berbentuk bangau, yang ditemukan nelayan pesisir utara bukan sebagai barang kuno terbuat dari emas tapi sebagai ucapan selamat ulang tahun yang terbuat dari logam kuningan," kata Irwan, saat memberikan keterangan didampingi Humas Polres Karawang, Rabu, 9 Januari 2019.

 


Menghindari Kedatangan Warga dari Luar Daerah

Ilustrasi harta karun Nabi Sulaiman (ancient-origins.net)

Irwan mengatakan replika perahu layar yang terbuat dari fiber itu banyak dijual bebas di pasaran. Biasanya, barang tersebut digunakan untuk persembahan bagi arwah leluhur etnis China. Arti tulisan yang tertera di replika perahu layar yakni 'kantong sudah penuh siap untuk kembali'.

"Perahu layar ini, terbuat dari fiber yang disemprot warna kemasan. Karena kalau harta karun ratusan tahun pasti akan mengalami kepudaran dan korosin " dia menandaskan.

Sementara itu, Humas Polred Karawang AKP Marjani mengatakan kedua barang tersebut diamankan pihak kepolisian untuk menghindari kehebohan di masyarakat, serta menjaga ketertiban dan keamanan jika penemuan ini menyebabkan datangnya warga dari berbagai daerah.

"Kedua barang tersebut diamankan untuk menjaga kamtibmas, karena penemuan barang tersebut viral di media sosial," dia memungkasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya