Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi yang memiliki budaya kerja menyenangkan. Namun dari laporan sejumlah mantan karyawan, kondisi kerja di perusahaan tersebut ternyata tidak semenyenangkan yang dibayangkan.
Artikel di atas, menjadi artikel yang paling banyak dibaca di kanal Tekno Liputan6.com edisi Kamis (10/1/2019).
Advertisement
Selain itu, ada dua artikel lain yang tak kalah mencuri perhatian. Di antaranya seperti bukti alien yang hidup di planet Merkurius, dan Samsung yang dikabarkan mengajukan paten smartphone dua layar yang bisa dilepas.
Tanpa berpanjang lebar, langsung saja simak ketiga berita tersebut berikut ini.
1. Facebook Paksa Karyawan Pura-Pura Bahagia
Dikutip dari CNBC, Rabu (9/1/2019), salah satu yang membuatnya tidak menyenangkan adalah para pekerja selalu diminta untuk tampil meyakinkan bahwa Facebook merupakan tempat kerja yang dicintai.
"Budaya sebenarnya (di Facebook) adalah tidak peduli buruknya kondisimu, kamu harus terlihat menyukai tempat ini. Hal itu tidak baik, ini bukan tempat kerja yang baik," tutur salah seorang karyawan yang mundur pada Oktober 2018.
Selain itu, setiap individu juga dipaksa untuk menjalin pertemanan dengan rekan-rekan dalam setiap kesempatan.
Alasannya, Facebook memiliki sistem penilaian karyawan yang didasarkan pada ulasan rekan-rekan kerja tersebut.
2. Ini Bukti Kalau Alien Hidup di Planet Merkurius?
Teka-teki adanya alien di alam semesta sampai saat ini memang masih menjadi misteri.
Banyak yang menyangsikan, makhluk ekstraterestrial ini hidup di Mars. Ada juga yang menebak kalau alien menghuni objek luar angkasa asing yang lokasinya sangat jauh dari Bumi.
Terbaru, teori konspirasi sains justru mengklaim kalau alien ternyata hidup di planet yang lokasinya dekat dengan Bumi, yakni Merkurius.
Scott C. Waring, peneliti UFO amatir, mencoba memberikan bukti kalau alien benar-benar hidup di Merkurius.
3. Samsung Ajukan Paten Smartphone Dua Layar yang Bisa Dilepas
Samsung dilaporkan mengajukan paten terkait ponsel dengan dua layar. Kedua layar bisa dilepas dan saling beroperasi secara independen.
Dilansir GSM Arena, Rabu (9/1/2018), ada magnet yang digunakan untuk menghubungkan kedua layar tersebut. Paten bernama "Electronic device with two display devices and method of operating" ini diajukan kepada World Intellectual Property Office (WIPO) pada akhir Juni 2018.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: