Tesla Siapkan Mobil Listrik Crossover Seharga Rp 500 Jutaan

Tesla sedang menyiapkan mobil listrik murah untuk pasar Cina. Kali ini Tesla Model Y disebut-sebut akan hadir dengan sistem penggerak all-wheel drive.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2019, 11:08 WIB
Ilustrasi Tesla Model Y (Autoevolution)

Liputan6.com, Beijing - Tesla sedang menyiapkan mobil listrik murah untuk pasar Cina. Kali ini Tesla Model Y disebut-sebut akan hadir dengan sistem penggerak all-wheel drive.

Dilansir Autoevolution, founder Tesla Elon Musk sudah biasa mengumumkan sesuatu yang informatif melalui akun Twitternya. Baru-baru ini diketahui bahwa model Y akan dijual sekitar antara USD 35.000 sampai USD 40.000 atau Rp 496 jutaan hingga Rp 567 jutaan (kurs USD 1 = Rp 14.178).

Model Y dilengkapi dengan perangkat keras Autopilot 3.5 dengan kamera yang lebih banyak dan teknologi self-driving level 4

Meskipun sebelumnya Model Y dikabarkan akan menggunakan platfom yang berbeda, crossover listrik ini diyakini akan meminjam sebagian besar platform dari Model 3.

Model Y juga disebut akan memiliki ruang kargo lebih luas daripada model sedan, terlepas dari rumor yang menyatakan bahwa Model Y akan ditawarkan dalam konfigurasi 7-penumpang. Versi prototipenya bisa dilihat pada Maret 2019.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alasan Masyarakat Enggan Pilih Kendaraan Listrik

Kendaraan bertenaga listrik diprediksi akan jadi semakin populer di masa yang akan datang. Karena lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik saat ini mengalami perkembangan pesat di sejumlah negara.

Kendati demikian, Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi menyatakan, kendala yang dihadapi kendaraan listrik di Indonesia yaitu durasi waktu untuk melakukan pengisian baterai atau charging baterai.

 

 
 

 

Untuk mengisi baterai mobil listrik hingga full membutuhkan waktu 4-5 jam sehingga kebanyakan orang masih berpikir dua kali untuk pindah ke mobil listrik.

“Pilot Project fast charging station BPPT dengan kapasitas 50 kW ini mempunyai kelebihan mampu melakukan charging baterai mobil listrik sampai penuh hanya dengan waktu 30 menit,” jelas Eniya saat ditemui wartawan di gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Dengan adanya fasilitas fast charging station milik BPPT smart charging station 20 kW di B2TKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan, hal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat beralih dari mobil biasa ke mobil listrik.

 

Eniya juga menginginkan, stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik juga semakin beredar di pusat perbelanjaan serta gedung kementerian.

“Karena ini semacam introduce ke masyarakat. Dan yang perlu diperhatikan adalah sistem quick. Karena kalau sistem udah tersebar tentu akan lebih bagus. Karena enggak mungkin juga orang menunggu lebih dari 30 menit,” tuturnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya