Peneliti mengecek tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Mikroorganisme tersebut dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi (bio fuel). (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peneliti mengecek tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Penelitian tersebut merupakan langkah awal bagi pengembangan energi alternatif di Indonesia. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peneliti menunjukkan tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Mikroorganisme tersebut dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi (bio fuel). (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peneliti mengecek tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Penelitian tersebut merupakan langkah awal bagi pengembangan energi alternatif di Indonesia. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peneliti menunjukkan tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Mikroorganisme tersebut dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi (bio fuel). (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peneliti mengecek tabung berisi mikroorganisme bawah laut di Laboratorium BPPT, Serpong, Tangsel, Banten, Kamis (10/1). Penelitian tersebut merupakan langkah awal bagi pengembangan energi alternatif di Indonesia. (Merdeka.com/Arie Basuki)