Megawati Tak Ingin PDIP Diisi Kader Karbitan Comotan dari Partai Lain

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan tak bakal main comot kader partai lain demi kepentingan elektabilitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2019, 14:40 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat peluncuran Atribut Milenial di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (20/9). Peluncuran Atribut Milenial untuk kampanye Pemilu 2019 ini diperagakan langsung oleh para kader. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan tak bakal main comot kader partai lain demi kepentingan elektabilitas. Sejarah partai berlambang banteng moncong putih itu tak memiliki kebiasaan seperti itu.

"PDIP mengalami pasang naik dan pasang surut. Kita alami kekalahan dalam pemilu. Contoh pada 2004 dan 2009. Meskipun kalah, partai ini tidak pernah pilih jalan pintas. Tak asal comot caleg apalagi dari parpol lain," ujar Megawati dalam HUT PDIP ke-46 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).

PDI Perjuangan, kata Megawati menginginkan kader idelogis yang memegang teguh Pancasila 1 Juni 1945. Makanya Megawati tidak ingin partainya diisi kader karbitan.

"Kendati partai ini terbuka, saya tak ingin partai ini diisi oleh karbitan," ucapnya.

Presiden RI kelima itu menjelaskan maksud dari kader karbitan. Mereka adalah kader yang mengaku sebagai kader partai hanya ketika menjelang Pemilu. Saat seseorang itu tak jadi diberikan rekomendasi oleh partai, malah bakal meloncat ke parpol.

"Mengaku kader tapi ketika tak direkom lalu loncat ke partai lain. Partai ini bagi kami bukan kendaraan untuk lompat kekuasaan. Ada fenomena pragmatisme politik," jelasnya.

Fenomena itu, kata Megawati pernah juga terjadi di PDIP. Kendati demikian dia tak merasa kehilangan kader pragmatis. Karena PDIP adalah partai mengedepankan ideologis.

"Kita tak kecil hati kehilangan politisi pragmatis seperti itu," kata putri proklamator itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cerita Lucu

Calon Presiden Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin duduk di bangku depan bersama Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT PDIP. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Megawati Soekarnoputri naik mobil golf bersama menuju hall B2 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, tempat perayaan HUT PDI Perjuangan ke-46. Dalam pidatonya, Megawati mengungkap apa pembicaraan di atas kendaraan.

Presiden RI kelima itu mengatakan, ternyata Jokowi menanyakan jumlah kader banteng yang hadir. "Waktu dibonceng, Pak Jokowi sempat tanya, 'ini berapa Bu jumlahnya'. Menurut laporan, ada 6 ribuan Pengurus Anak Cabang, dan lain-lain sebagainya," cerita Megawati dalam pidatonya.

Kemudian Jokowi bertanya, berapa jumlah anak ranting yang hadir. Mendengar itu, Megawati pun tertawa. Sebab saking banyaknya, tidak ada lapangan mampu menampung jumlah anak ranting PDIP.

"Saya ketawa, tidak ada pak, lapangan yang bisa memenuhi kalau sampai tingkat anak ranting kali dua saja kami mempunyai sekitar 3 juta pak," kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan anak ranting yang merupakan kader tingkat kelurahan, desa, RT RW ini penting. Karena sebagai kader akar rumput di garda terdepan partai.

"Kehadiran mereka penting karena tidak ada istilah elit partai. Anak-anakku jajaran ranting dan anak ranting jangan merasa rendah diri, hierarki kepengurusan bukan perbedaan status perlakuan, jenjang pengurusan hanya membedakan wilayah kerja politik, ketua umum sama kalian sama hanya wilayah saja berbeda," jelasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya